MARKET

Genggam 40 Persen Saham, Ajaib Jadi Pengendali Bank Bumi Arta

Ajaib kuasai 1,1 miliar unit saham PT Bank Bumi Arta Tbk.

Genggam 40 Persen Saham, Ajaib Jadi Pengendali Bank Bumi ArtaIlustrasi : Platform fintech Ajaib resmi jadi pemegang saham pengendali Bank Bumi Artha. (Shutterstock)
by
13 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Takjub Finansial Teknologi atau Ajaib kembali menambah kepemilikan perusahaan pada PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA). Kepemilikan Ajaib atas BNBA kini menjadi 40 persen atas seluruh modal dalam perusahaan. Secara otomatis, Ajaib menjadi pemegang saham terbesar di perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, penambahan saham Ajaib di BNBA terjadi setelah perusahaan membeli 443.520.000 saham atau setara 16 persen modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Bank Bumi Arta. Dengan pembelian ini, jumlah saham BNBA yang dikuasai Ajaib menjadi 1.108.800.000 unit setara 40 persen.

"Pembelian atas sebagian saham yang dimiliki PT Surya Husada Investment, PT Dana Graha Agung, dan PT Budiman Kencana Lestari," tulis perusahaan, sebagaimana dikutip Rabu (13/4).

Adapun saham tersebut dibeli dengan harga Rp1.345 per unit. Pembelian yang dilakukan sejak 8 April ini mencatatkan nilai transaksi Ajaib atas pembelian 16 persen saham BNBA adalah sebesar Rp596,53 miliar.

Ajaib sebelumnya juga borong saham BNBA

Sebelumnya, Ajaib membeli 24 persen saham Bank Bumi Arta senilai Rp745 miliar dengan jumlah 666.280.000 unit. Transaksi pembelian saham tercatat pada 17 November 2021.

Aksi tersebut berlangsung sekitar satu bulan setelah Ajaib berhasil mengantongi pendanaan sebesar US$153 juta (sekitar Rp2,1 triliun) dalam putaran Seri B yang dipimpin DST Global.

Kinerja Bank Bumi Arta

Bank Bumi Arta pada tahun 2021 membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp44,44 miliar, naik 27 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp35,05 miliar pada posisi Desember 2020. Modal inti (tier 1) mencapai Rp2,21 triliun per Desember 2021, naik 49 persen yoy dari sebelumnya Rp1,48 triliun pada Desember 2020.

Related Topics