Langkah Astra Internasional Hingga Akhir Tahun 2021
ASII merasa tahun ini masih akan penuh dengan tantangan.
09 September 2021
Jakarta, FORTUNE – PT Astra International Tbk menyebut kondisi bisnis masih akan menantang hingga tutup tahun 2021. Sehingga pihaknya akan menerapkan bebarapa strategi guna mengahadapi tantangan tersebut.
“Meskipun kondisi bisnis telah membaik, kinerja Grup masih akan menantang hingga akhir tahun ini, mengingat kinerja bisnis dan kepercayaan konsumen masih akan terdampak oleh situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sangat memprihatinkan akhir-akhir ini. Neraca keuangan dan posisi pendanaan Grup tetap kuat,” kata Presiden Direktur Astra Internasional Djony Bunarto Tjondro saat paparan publik, Kamis (9/9).
Dalam jangka pendek, perseroan akan fokus dalam memastikan kedisiplinan dari setiap jajaran di Astra dalam penerapan kebijakan pemerintah dalam penanggulangan pandemi. Kemudian, emiten induk berkode saham ASII ini juga akan memastikan kedisiplinan pengelolaan keuangan dari seluruh unit bisnis. Misalnya meneruskan strategi penghematan biaya dan memilih prioritas belanja modal.
1. Capex ASII baru terealisasi Rp3,7 triliun
Adapun sampai semester I tahun 2021, ASII baru membelanjakan Rp3,7 triliun dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp11-Rp12 triliun pada tahun ini. Djony menuturkan, rencana belanja modal itu lebih tinggi dibandingkan pada realisasi capex tahun lalu yang mencapai Rp8 triliun. “Untuk 2022 belum bisa sampaikan karena masih disusun," ujarnya.
Selain itu, perseroan tetap mengusung operasional terbaik untuk menjalankan tujuh lini bisnis yang ada di dalam portofolionya. Astra juga mempercepat digitalisasi dan transformasi digital di setiap lini bisnisnya agar dapat memperkuat daya saing dan relevansinya di tengah masyarakat. Hal ini juga sekaligus dalam rangka membangun ekosistem digital di grup Astra.
"Ekspansi di portofolio Astra, kami sejak tahun lalu sangat giat ada beberapa sektor dan subsektor yang tengah diperhatikan, usaha-usaha mencari bisnis baru ini dilanjutkan dengan pertumbuhan indonesia yang ada dan optimismenya, kami yakin peluang baru akan bermunculan, tim internal selalu cari.
2. Astra mulai masuk ke ekosistem pembayaran digital
Grup Astra melanjutkan program digitalisasi di setiap unit bisnis agar memiliki daya saing yang baik di masa mendatang. Dalam waktu dekat, Astra akan meluncurkan bisnis barunya di bidang uang digital dan dompet elektronik, AstraPay, pada 15 September mendatang.
Perseroan mengungkapkan, telah memiliki 2,2 juta pendaftar yang siap menggunakan aplikasi tersebut. Peluncuran AstraPay menandai dimulainya ekosistem pembayaran digital Astra Group. Nantinya, pengguna AstraPay dapat melakukan transaksi dengan QRIS di 2,5 juta merchant yang ada di Indonesia, hasil kerja sama dengan Astra Group.
3. Laba bersih Astra semester 1/2021 capai Rp8,8 triliun
Sebagai informasi, sepanjang semester pertama tahun ini ASII telah mencetak pertumbuhan kinerja. Pendapatan bersih konsolidasian grup Astra tercatat sebesar Rp 107,4 triliun atau naik 20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 89,79 triliun.
Adapun laba bersih Astra tercatat mencapai Rp 8,8 triliun pada semester I/2021. Jumlah tersebut 22 persen lebih rendah dibandingkan dengan semester pertama tahun 2020, ketika ASII memperoleh keuntungan dari penjualan saham Bank Permata.