MARKET

Bitcoin Sanggup Mencapai U$23 Ribu, Apa Musim Dingin Kripto Berakhir?

Bitcoin masih perlu menunjukkan kinerja yang stabil.

Bitcoin Sanggup Mencapai U$23 Ribu, Apa Musim Dingin Kripto Berakhir?Ilustrasi Bitcoin fisik. (Shutterstock/Kitti Suwanekkasit)
20 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Bitcoin berhasil mencapai level harga US$23 ribu pada perdagangan kemarin, menurut data dari investing.com. Kenaikan harga aset digital berkapitalisasi pasar terbesar ini membuat sejumlah analis berspekulasi soal kemungkinan berakhirnya musim dingin kripto.

Dikutip dari coinmarketcap.com, nilai Bitcoin (20/7) masih anteng di posisi US$23 ribuan. Menurut laman yang menyajikan grafik harga aset digital itu, nilai tersebut meningkat lebih dari 20 persen dalam sepekan terakhir.

Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan pialang Olanda, memprediksi jika harga Bitcoin stabil selama dua minggu ke depan, tren koreksi pasar kripto secara berkepanjangan—turut dikenal sebagai crypto winter—kemungkinan akan berakhir.

Dia merujuk pada kenaikan pasar saham Amerika Serikat belakangan. Kondisi itu menyiratkan kekhawatiran investor terhadap makroekonomi yang telah mereda. Mengutip Google Finance, indeks saham Nasdaq, misalnya, dalam sebulan terakhir tumbuh 2,04 persen. Sedangkan, Dow Jones Industral Average meningkat 4,25 persen, dan S&P 500 naik 4,57 persen.

Investor saat ini mulai optimistis tentang perekonomian, inflasi, dan kenaikan suku bunga—yang merupakan tanda positif untuk aset berisiko. Biasanya, menurut Moya, semakin percaya diri investor tentang pasar saham dan lingkungan makroekonomi yang lebih luas, semakin besar risiko yang bersedia mereka ambil.

“Wall Street menikmati suasana risk-on yang positif yang merupakan kabar baik bagi aset kripto,” ujar Moya, seperti dikutip dari laman NextAdvisor oleh TIME. Menurutnya, pasar aset kripto mulai terlihat “menarik karena ekonomi tampak sedikit lebih baik. Itu terjadi karena ekspektasi terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS).

Proyeksi

Ilustrasi perdagangan kripto yang melorot. Shutterstock/Insta_Photos

Prospek pasar aset kripto memang suram dalam sebulan terakhir. Harga Bitcoin bahkan diprediksi bisa turun di level US$10 ribu sampai US$14 ribu.

Di sisi lain, investor AS juga memperkirakan kinerja Buruk Bitcoin, menurut survei MLIV Pulse. Jajak pendapat yang melibatkan 950 responden itu menunjukkan 60 persen investor memperkirakan harga Bitcoin bisa terkoreksi ke level US$10 ribu ketimbang kembali menguat ke posisi US$30 ribu.

Namun demikian, investor diyakini masih berharap kemelut pasar akan segera berakhir, menurut Marcus Sotiriou, analis pasar di pialang aset digital GlobalBlock. Kata dia, nilai aset kripto naik karena investor mulai positif terhadap pasar, dan sebagian besar berkat reli baru-baru ini di pasar saham AS, Eropa, dan Asia.

“Ketika pasar mulai bereaksi positif terhadap berita negatif, ini adalah sinyal bahwa harga terendah lokal bisa masuk untuk saat ini, karena ketakutan mungkin telah menyebabkan berita tersebut diperhitungkan,” kata Sotiriou.

Namun, pakar kripto, Wendy O, pasar yang positif ini belum berarti kondisi pasar telah melewati krisis. Sebab, pergerakan harga aset kripto adalah sejarah volatilitas, dan peningkatan itu tidak menjamin harga akan berbalik dalam jangka panjang. Harga aset kripto kemungkinan besar masih akan turun, seperti halnya akan terus naik.

Karena itu, dia berpendapat investor perlu melakukan pengelolaan investasi aset kripto dengan baik. Salah satunya, mengalokasikan dana portofolio aset kripto tidak lebih dari lima persen dari total portofolio investasi.

Ia juga merekomendasikan untuk memperkuat keuangan, mulai dari rekening pensiun, sampai tabungan darurat, sebelum mengalokasikan dana ke aset spekulatif seperti kripto. “Kita memiliki jalan yang panjang sebelum sesuatu benar-benar terjadi,” ujarnya.

VP Marketing Tokocrypto, Adytia Raflein, dalam keterangan kepada wartawan, Senin (18/7), mengatakan jumlah investor yang mengambil langkah aman dalam menghadapi situasi pasar terkini pun tak sedikit. Pergerakan nilai aset yang tidak terlalu signifikan membuat keputusan investasi di momen seperti ini menjadi sangat krusial.

“Bagi investor ritel dan pemula, hal utama yang harus dilakukan tentu adalah jangan berinvestasi dalam kripto, jika tidak dapat menerima perubahan pasar yang tajam, yang terkadang bisa naik-turun lebih dari 15 persen dalam periode 24 jam,” ujarnya. Selain itu, kata Adytia, investor mesti mengambil keputusan berdasarkan keyakinan atas hasil risetnya.

Related Topics