MARKET

Pasar Dipenuhi Sentimen Negatif, Harga Bitcoin Jatuh di Bawah $27 Ribu

Sentimen utamanya the Fed dan gejolak Terra LUNA.

Pasar Dipenuhi Sentimen Negatif, Harga Bitcoin Jatuh di Bawah $27 RibuIlustrasi Bitcoin. (Shutterstock/Coyz0)
13 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tren koreksi harga Bitcoin, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, tampaknya masih berlanjut. Saat ini, pasar kripto memang tengah dipenuhi sejumlah sentimen negatif.

Menurut data dari CoinMetrics yang dikutip CNBC International, Bitcoin mengalami penurunan harga di bawah level US$27 ribu. Pada Kamis (12/5), harga aset digital ini sempat melorot di kisaran US$26 ribuan.

Penurunan harga Bitcoin diyakini karena aksi jual di pasar kripto yang berlanjut.

Kondisi itu usai Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) mengumumkan indeks harga konsumen melonjak 8,3 persen pada April. Angka tersebut dianggap lebih tinggi ketimbang perkiraan para ekonom dari hasil survei Dow Jones.

Indikator tersebut diperkirakan membuat investor khawatir. Mereka lantas keluar dari aset investasi yang tergolong berisiko, termasuk kripto.

“Pasar kripto telah berada di bawah tekanan untuk beberapa waktu sekarang,” kata Michael Rinko, rekan usaha di AscendEx. Menurutnya, kebijakan bank sentral AS (the Fed) soal kenaikan suku bunga acuan menciptakan banyak ketakutan di pasar kripto.

Pada saat artikel ini ditulis, Jumat (13/5) pagi, harga Bitcoin sekitar US$29 ribuan, menurut data dari coinmarketcap. Dibandingkan pekan sebelumnya, nilai aset ini turun sekitar 18 persen.

Saat ini market cap Bitcoin hanya sekitar US$570 juta ketimbang US$648,30 juta pada pekan sebelumnya. Bahkan, bulan lalu kapitalisasi pasar aset ini masih sebesar US$782,82 juta.

Level kunci Bitcoin

Tanda Bitcoin ditampilkan di luar toko tempat cryptocurrency diterima sebagai metode pembayaran di San Salvador, El Salvador, Selasa (1/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Jose Cabezas

Nilai Bitcoin yang turun di bawah US$29 ribu ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam pekan ini. Para analis menyebut posisi harga US$30 ribu adalah level kunci Bitcoin saat ini.

Namun, harga tersebut masih bisa terkoreksi lagi.

Dikutip dari Fortune, analis baru-baru ini menyatakan Bitcoin di level US$30 ribu mungkin akan menjadi perhatian. Meski demikian, itu sekaligus menjadi peringatan jika nilainya lebih rendah dari posisi tersebut, mungkin akan terjadi efek kejut yang bisa mempercepat kerugian.

Bitcoin diperkirakan turut beroleh sentimen negatif dari TerraUSD (UST), aset kripto berjenis stablecoin algoritmik. UST tengah mengalami gejolak karena kemerosotan harga.

Luna Foundation Guard (LFG), organisasi yang mengelola UST dan token Terra (LUNA), sebelumnya mengumumkan bakal mengeluarkan US$1,5 miliar pinjaman dalam mata uang Bitcoin dan UST setelah stablecoin tersebut turun secara dramatis.

Namun, harga UST masih melorot, dengan posisi pada Jumat (13/5) pagi, bahkan di US$0,19 per keping. Padahal, seharusnya UST berada dalam standar rasio 1:1 dengan patokan dolar AS. Dengan kata lain, setiap 1 UST memiliki nilai yang sama dengan US$1.

“Semakin lama ini berlanjut, semakin ini akan meningkatkan tekanan pada Bitcoin dan menambah kecemasan investor,” Michael Safai, Managing Partner di Dexterity Capital, Rabu (11/5).

Menurut laman CoinDesk, dalam beberapa bulan terakhir Bitcoin bertahan pada rentang US$35 ribu hingga US$46 ribu. Penurunan harga terbaru ini kemungkinan menandai awal dari tren pasar baru.

Related Topics