Pasar Kripto Cenderung Tertekan, Begini Tips Investasi dari Tokocrypto
Prinsip investasi fokus jangka panjang dan diversifikasi.
23 May 2022
Jakarta, FORTUNE – Pasar aset kripto cenderung tertekan sepanjang awal Mei 2022. Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, membagikan sejumlah tips investasi di tengah kondisi pasar yang bearish atau mengalami tren penurunan.
Menengok data dari coinmarketcap.com, Minggu (22/5), nilai Bitcoin hanya US$29 ribuan. Padahal, bulan sebelumnya masih di kisaran US$40 ribuan. Demikian pula harga Ethereum yang kini mencapai US$1.900-an dari US$2.900-an sebelumnya.
Kondisi pasar aset kripto yang naik-turun merupakan siklus yang lazim, kata Afid. Itu juga terjadi pada instrumen investasi lain.
"Penting bagi investor untuk tidak panik dan tetap berkepala dingin. Kondisi market yang bearish masih bersifat sementara. Market kini sudah mulai stabil dan nilai pasar pun akan kembali menguat," kata Afid dalam keterangan kepada media, dikutip Senin (23/5).
Di sisi lain, investor sebaiknya turut memberikan perhatian kepada aset kripto stablecoin yang belakangan ditekan sentimen negatif.
Menurutnya, pelaku pasar bisa mempertimbangkan sejumlah tindakan dalam menyikapi kondisi pasar tersebut. Berikut beberapa saran tindakan yang bisa diambil.
1. Pahami risiko sebelum berinvestasi
Investor perlu untuk memahami sejumlah hal sebelum berinvestasi dalam aset kripto. Sifat kriptografi blockchain bisa jadi salah satunya. Lalu, pelaku pasar juga sebaiknya mengerti akan bagaimana transaksi tercatat dalam database terdistribusi.
Setiap jaringan blockchain tentu akan mendukung koin kripto tertentu.
"Jangan kaget jika Anda melihat nilai kripto naik atau turun dengan selisih yang signifikan, karena market ini masih baru dengan segala inovasinya," ujarnya.
2. Fokus jangka panjang
Pasar aset kripto sulit diprediksi ketika dalam tren bearish, menurut Afid.
Alih-alih hanya berfokus pada bagaimana menjadi kaya dalam waktu cepat, investor sebaiknya berpegang pada prinsip investasi jangka panjang.
Caranya dengan mengasumsikan setiap aset yang dibeli saat ini akan terus dipegang dalam beberapa tahun ke depan.
3. Strategi buy the dip ketika harga sedang “diskon”
Investor juga bisa mengambil kesempatan di pasar dengan kondisi harga aset kripto yang sedang “diskon”. Harapannya, ketika nilai aset tersebut kembali pulih, pelaku lantas akan untung.
Namun, sebaiknya tetap menggunakan analisis teknikal aset kripto yang dipilih.
"Bagi yang baru ingin memulai investasi di aset kripto, kondisi pasar bearish ini dapat dijadikan sebagai titik awal memulai investasi karena aset kripto cenderung berada di harga yang lebih rendah dari biasanya," kata Afid.
4. Diversifikasi portofolio
Jangan menempatkan semua telur dalam satu keranjang. Istilah tersebut, menurut Afid, agaknya cocok untuk strategi investasi aset kripto. Akan lebih bagus jika membagi pendapatan yang dapat diinvestasikan ke aset yang berbeda-beda.
Investor juga perlu mempertimbangkan kemampuan dana masing-masing. Jika membeli aset kripto, sebaiknya mulai dalam jumlah kecil.
“Investasikan hanya uang yang tidak akan mengubah atau membahayakan gaya hidup dengan cara apa pun,” ujarnya.
5. Investasi di stablecoin
Meski belakangan banyak disorot oleh pelaku pasar, stablecoin masih menjadi portofolio yang tergolong aman saat kondisi pasar bearish.
Riset menjadi penting sebelum memilih investasi di stablecoin. Pasalnya, ada banyak jenis steblecoin dengan dukungan aset yang berbeda: ada yang didukung uang fiat, aset kripto, dan komoditi seperti emas.
“Semuanya ada keuntungan dan kekurangan,” katanya.
Afid menyinggung soal gejolak stablecoin TerraUSD (UST). Pada saat artikel ini ditulis, harga UST hanya mencapai US$0,06. Padahal, UST merupakan aset yang dirancang untuk memiliki harga stabil dan tak bergejolak.
Aset itu seharusnya berada dalam standar rasio 1:1 dengan patokan dolar Amerika Serikat (AS). Dengan kata lain, setiap 1 UST memiliki nilai yang sama dengan US$1.