MARKET

Holding UMi Dinilai Bakal Dorong Peningkatan Rasio Kredit UMKM 

Rasio kredit UMKM baru 19,62% 

Holding UMi Dinilai Bakal Dorong Peningkatan Rasio Kredit UMKM BRI Tower. (Dok. BRI)

by Suheriadi

16 September 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE –Dana pengalihan saham negara Rp54,7 triliun pada proses rights issue PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), diproyeksikan bakal mendorong peningkatan rasio penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan pun mengatakan portofolio penyaluran kredit UMKM nasional dari perbankan kini masih rendah dan perlu lebih ditingkatkan. 

"Kita melihat penggunaan dana hasil rights issue terkait konsolidasi Holding Ultra Mikro sangat besar untuk peningkatan portofolio kredit UMKM," kata Trioksa melalui keterangan resminya. 

Dia pun menilai BRI menawarkan harga yang sangat menarik untuk pelaksanaan penerbitan saham baru, yaitu Rp3.400. Dengan harga tersebut dia optimistis penyerapan dana akan maksimal sehingga modal tambahan bagi BRI untuk meningkatkan kinerja Holding Ultra Mikro (UMi) dan segmen mikro serta kecil akan sesuai ekspektasi. 

Rasio kredit UMKM baru 19,62%

Bank Indonesia (BI) mencatat, porsi kredit UMKM pada Juni 2021 baru mencapai 19,62 persen dari total penyaluran kredit perbankan nasional. Angka tersebut hanya tumbuh tipis bila dibandingkan pada Juni tahun lalu yang porsinya sekitar 19,30 persen. Pemerintah sendiri telah menargetkan kewajiban kredit UMKM perbankan minimal 30 persen dari total penyaluran kredit pada 2024.

BI juga mencatat, pada Juni 2021 baki debet kredit UMKM mencapai Rp1.107,6 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh 2,1% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.084,3 triliun. 

Digitalisasi UMKM Go Global

Di sisi lain, Trioksa pun mengatakan ketiga entitas anggota holding saat ini telah memiliki basis digitalisasi yang kuat. Dengan integrasi melalui holding, pengembangan digitalisasi tersebut akan dibawa ke level yang lebih tinggi untuk mendukung efisiensi. 

Selain itu, dengan digitalisasi optimalisasi penyaluran kredit dan pembiayaan melalui big data menurutnya akan mudah dilakukan. Jangkauan pemberdayaan pun akan semakin meluas yang didukung dengan integrasi jaringan. 

"Di samping itu, mereka punya kemampuan untuk penguatan konsolidasi sumber daya serta basis pasar UMKM bersama PNM dan Pegadaian yang akan mendukung kinerja," lanjut Trioksa. 

Lebih lanjut, Trioksa menyampaikan bahwa dengan kehadiran Holding UMi, BRI bersama Pegadaian dan PNM akan mampu mendorong ekspansi usaha mikro lebih baik lagi untuk menembus pasar global. "Kinerja segmen mikro menjadi semakin baik sehingga membuat daya saing globalnya meningkat. Ini pun akhirnya meningkatkan kebutuhan pembiayaannya," kata Trioksa.