MARKET

Aliran Dividen Deras, Bagaimana Prospek Saham Saratoga Investama?

Analis ungkap beberapa katalis prospek saham SRTG.

Aliran Dividen Deras, Bagaimana Prospek Saham Saratoga Investama?Emiten afiliasi Sandiaga Uno, Saratoga Investama. (Website Saratoga Investama)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) diproyeksikan memiliki kinerja cemerlang tahun ini.BRI Danareksa Sekuritas menetapkan target harga Rp4.300 untuk saham SRTG tahun ini.

“Kami menggunakan metodologi penilaian sum of the parts (SOTP) untuk menilai saham investasi SRTG di berbagai bisnis,” jelas Senior Equity Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Hasan Barakwan dalam riset, dikutip Rabu (8/6).

Ia melihat, jarak antara kapitalisasi pasar dan NAV (Net Asset Value) SRT mulai berkurang 20 persen hingga 25 persen, dari sebelumnya 30 persen. Ke depannya, ia yakin kesenjangan itu bakal semakin menyempit.

“Karena portolio SRT jadi penerima manfaat LST yang dapat mendorong penilaian ulang lanjutan terhadap penilaian perusahaan,” katanya.

Faktor yang memperkuat prospek SRTG

RUPS Saratoga Investama Sedaya.

Danareksa Sekuritas pun menyebutkan beberapa katalis menjadi landasan dari penilaian tersebut. Pertama, emiten investasi itu menerima kucuran dividen setidaknya mencapai Rp417 miliar pada tahun ini. Keuntungan itu berasal dari sejumlah portofolio investasinya seperti ADRO, TBIG, dan MPMX.

Emiten yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno itu juga diuntungkan oleh ledakan harga komoditas. “Lebih dari 50 persen NAB (nilai aktiva bersih) perseroan berasal dari MDKA dan ADRO,” ujarnya. 

Belum lagi, SRTG terbilang sebagai perusahaan investasi yang aktif, dengan rekam jejak yang menguntungkan di pelbagai sektor utama seperti energi, logam mulia, dan infrastruktur. Contohnya, ADRO, TBIG, dan MDKA.

Selain itu, perseroan juga memperoleh tambahan kas bersih senilai Rp2,1 triliun. Itu berkat restrukturisasi kepemilikan TBIG. Aksi korporasi itu mengurangi kepemilikan perseroan dari 34,23 persen ke 31,26 persen. Divestasi tersebut menyumbang hampir 90 persen dari seluruh nilai aset perseroan.

SRTG juga akan memperoleh manfaat dari ekspansi ADRO grup ke bidang usaha smelter alumunium. Menurut riset RHB Sekuritas, investasi ADRO senilai US$728 juta di smelter alumunium berpotensi melayani semua permintaan atas alumunium.

Ditambah lagi dengan kepemilikan aset nikel MDKA, bagian dari upaya diversifikasi bisnis perseroan. Emiten itu mengakuisisi Batutua Tambang Abadi.

“Kami yakin akuisisi itu akan menentukan arah bisnis MDKA ke depan dan jadi sumber pendapatan tambahan,” tulis tim analis RHB Sekuritas.