MARKET

Adhi Karya Rights Issue dengan Lepas 7,12 Miliar Saham, Untuk Apa?

Rights Issue ini bertujuan memperkuat struktur permodalan.

Adhi Karya Rights Issue dengan Lepas 7,12 Miliar Saham, Untuk Apa?Salah satu proyek ADHI. (Website ADHI)
17 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten BUMN Karya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana meningkatkan modal melalui rights issue atau HMETD (hak memesan efek terlebih dahulu) pada 7 April 2022. Aksi korporasi tersebut untuk memperkuat struktur modal guna membiayai ekspansi perseroan. 

Perusahaan tengah mencari dana untuk membiayai investasidi sejumlah proyek pembangunan infrastruktur, seperti jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta presrvasi jalan.

Rights issue ADHI akan dilakukan lewat Penawaran Umum Terbatas (PUT) II. Dalam keterbukaan informasi, perseroan mengumumkan akan menerbitkan maksimal 7.121.658.184 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per lembar.

“PUT II diharapkan memengaruhi kemampuan perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka melanjutkan proses konstruksi pada proyek berjalan, dan meningkatkan kinerja serta peruntukan lain guna mendukung pertumbuhan bisnis,” jelas Corporate Secretary ADHI, Farid Budiyanto.

Pemegang saham ADHI yang tak menggunakan haknya untuk memesan efek lebih dahulu akan terdilusi maksimal 51 persen atas persentase kepemilikan saham perseroan. Sayangnya, ADHI belum memperinci harga pelaksanaan HMETD sehingga belum diketahui total dana yang dibidik oleh perseroan.

Alasan rights issue ADHI

Dalam keterbukaan informasi, manajemen mengungkapkan perusahaan ingin terlibat dalam pembangunan infrastruktur nasional, tetapi terkendala keterbatasan ekuitas. Ditambah lagi, pada 2020, kinerja keuangan perseroan dihantam gelombang pandemi.

Oleh karena itu, emiten pelat merah itu menggelar rights issue. Ada pun, aksi korporasi itu, salah satunya bertujuan menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik sehingga tak melanggar batasan-batasan yang ditentukan kreditur. Selain itu, tambahan modal ini diharapkan bisa menambah kemampuan leverage perseroan.

Dengan menjalankan rencana proyek investasi, perusahaan berharapa bisa mendorong kontribusi perusahaan sebagai berikut :

  1. Meningkatkan kapasitas usaha serta pengembangan lewat proyek investasi infrastruktur.
  2. Mendukung upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan merampungkan proyek penugasan infrastuktur yang bisa mempertahankan penyerapan tenaga kerja dan konsumsi barang produksi.
  3. Mendukung dan mempercepat pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) agar bisa menjadi katalisator pertumbuhan perekonomian dan menghasilkan efek berganda.

Kinerja keuangan ADHI pada 2021

ADHI membukukan pertumbuhan pendapatan usaha 6,49 persen (yoy) pada 2021 dari Rp10,82 triliun jadi Rp11,53 triliun. Seiring dengan naiknya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan juga terkerek dari Rp9,09 triliun jadi Rp9,77 triliun.

Namun, ADHI bisa mengurangi beban usaha dari Rp727,68 miliar ke Rp635,36 miliar berkat efisiensi. Hasilnya, laba bersih emiten BUMN Karya itu melonjak 130,16 persen (yoy) dari Rp 23,97 miliar menjadi Rp55,18 miliar.

Pada perdagangan Kamis (17/3), saham ADHI terpantau menguat 1,28 persen ke level 790 di akhir sesi kedua. Dalam sepekan terakhir, saham juga menguat dalam tingkat serupa. Akan tetapi, sepanjang 2022, harga ADHI tercatat telah terkoreksi 14,13 persen (-130 poin).

Related Topics