MARKET

Jelang Rilis Data Neraca Dagang, IHSG Diramal Menguat Sementara

IHSG masih dibayangi sentimen negatif global dan suku bunga.

Jelang Rilis Data Neraca Dagang, IHSG Diramal Menguat SementaraANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
15 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini (15/6) bakal menguat terbatas, setelah berhasil ditutup di zona hijau di level 7.049,88 pada perdagangan kemarin (14/6) sore. IHSG pun rentan terkoreksi seiring sentimen global yang membayangi gerak indeks beberapa hari terakhir. 

Analis MNC Sekuritas dalam risetnya mengatakan, laju IHSG hampir menutup gap di rentang 6.996–7.051 dan tertahan oleh MA60. “Kami memperkirakan, posisi IHSG saat ini berada di bagian dari wave (c) dari wave [b] pada label hitam sehingga meskipun menguat maka akan relatif terbatas,” tulis analis. 

IHSG hari ini diproyeksi menguji 7.090–7.130 dan akan rawan terkoreksi kembali ke kisaran 6.786–6.870. Adapun, level support berada di 6.870 dan 6.800, sedangkan resisten di 7.063 dan 7.257. Sejumlah saham pilihan MNC Sekuritas pada perdagangan hari ini di antaranya MARK, MTEL, TBIG, dan INCO.

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper juga memprediksi IHSG hari ini  berpeluang rebound dengan level support 6.971 dan 6.893 serta resisten 7.088 dan 7.127. Rilis data neraca perdagangan nasional dan pasokan minyak mentah Amerika Serikat (AS) diharapkan mampu menyokong indeks. 

Namun, kenaikan juga berpotensi terbatas karena dibayangi sentimen inflasi global dan  kebijakan agresif penertapan suku bunga The Fed beberapawaktu mendatang. “Penguatan diperkirakan hanya bersifat sementara," kata Dennies dalam risetnya. 

Saham sektor infrastruktur hingga rumah sakit masuk dalam daftar pilihan untuk dipantau pagi ini, yaitu: MIKA, TBIG, MEDC, BIRD, PGAS, HEAL, dan BMHS.

IHSG hari ini dan bayang-bayang koreksi

Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Di sisi lain, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya menilai, IHSG masih berisiko tertekan di rentang 6.878–7.124 dan berada  di fase konsolidasi. 

“Di tengah bayang-bayang harga komoditas yang berisiko turun, itu tentu dapat menjadi sentimen negatif dan memebrikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG,” ujar William.

Namun demikian, rilis data neraca perdagangan Mei 2022 masih dapat menopang laju IHSG. Adapun, sejumlah saham yang ia soroti hari ini, yaitu HMSP, BBCA, UNVR, TLKM, EXCL, INDF, ICBP, PWON, dan BBNI.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus sependapat. Menurutnya, IHSG hari ini berpeluang menguat terbatas di kisaran 6.950–7.148. PGAS, ELSA, dan BIRD masuk dalam daftar saham pilihannya.

Secara teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG hanya dapat menguat jika bisa melampaui resisten terdekat di level 7.052. Level support IHSG hari ini berada di 6.884, 6.795, dan 6.670. Sementara, resisten ada di level 7.052, 7.091, dan 7.132.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, yaitu: BRPT, EMTK, EXCL, INCO, dan PGAS.

Related Topics