MARKET

Dibayangi Tekanan Sentimen Global, IHSG Diramal Terkoreksi

Investor juga mencemaskan kurs rupiah yang terus melemah.

Dibayangi Tekanan Sentimen Global, IHSG Diramal TerkoreksiIlustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
13 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan terkoreksi pada Kamis (13/10), di tengah antisipasi investor terhadap rilis sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).

Selain data ekonomi, Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, mengatakan, investor juga mencermati perkembangan nilai tukar rupiah yang relatif melemah. "IHSG diprediksi melemah," katanya dalam riset. 

Adapun, Dennies memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di kisaran support 6.856 dan 6.803, dengan resisten di level 6.976 dan 7.043. Saham-saham pilihannya meliputi PGAS, BBRI, KLBF, TINS, TKIM, BRPT, AKRA, dan PTBA.

Sebelumnya, IHSG ditutup di level 6.909,20 atau melemah 0,43 persen pada Rabu (12/10) sore. Pelemahan terjadi bersamaan dengan penurunan bursa saham global yancg dipicu oleh kekhawatiran investor akan agresivitas The Fed dalam menaikkan suku bunga.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyebut The Fed bergerak lebih cepat ke batas tingkat suku bunga sekaligus mencermati dampak langkah itu terhadap pasar. Ke depan, ia pun memperkirakan kebijakan bank sentral AS dalam menaikkan suku bunga akan lebih agresif untuk meredam inflasi. 

“Sejauh ini, menurut Fed Plot, mereka akan meningkatkan suku bunga setidaknya hingga batas di 4,4 persen pada akhir tahun dan 4,6 persen pada 2023,” jelasnya dalam riset.

Nico sendiri memprediksi IHSG hari ini melemah terbatas di kisaran 6.889–6.925. Memang ada kemungkinan IHSG berbalik arah, tapi sifatnya terbatas karena secara teknis indeks acuan sudah masuki tahap jenuh.

Peluang penguatan IHSG hari ini

Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Di lain sisi, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memprediksi IHSG hari ini terkonsolidasi, dengan pergerakan di rentang 6.872–7.137.

Menurutnya, pola tekanan minor masih menghantui laju IHSG hari ini. Dus, kekuatan dari support terdekat akan diuji lagi. Asalkan indeks acuan saham masih bertahan di atas support tersebut, maka investor masih bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk mengakumulasi pembelian dengan target jangka panjang. 

Deretan saham pilihannya hari ini, terdiri dari: AKRA, BBCA, BBNI, GGRM, ITMG, JSMR, TLKM, UNVR.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memproyeksi IHSG naik dan mulai membentuk wave (iii) karena sudah mencapai target koreksi ideal wave (ii) di level 6.872. Akan tetapi, di skenario alternatif, IHSG berisiko merosot dari wave C dari (2) jika masih berada di bawah 7.135.

Adapun, level support IHSG berada di 6.872, 6.800, dan 6.734. Sementara itu, level resistennya di 7.000, 7.075, dan 7.135.

Tim Analis MNC Sekuritas juga melihat potensi penguatan IHSG, tapi masih relatif terbatas menguji rentang 6.940–7.000. Di skenario lain, posisi IHSG saat ini masih di awal wave (y) dari wave [y] dari wave B sehingga masih rawan terkoreksi dan menguji kembali 6.872, serta worst case di 6.730.

Level support-nya ada di 6.757 dan 6.850, sedangkan resisten di 7.000 dan 7.135. Empat saham pilihan MNC Sekuritas, yakni BBRI, DEWA, MDKA, dan PGAS.

Related Topics