MARKET

Dividen Sesuai Ekspektasi, Ini Rekomendasi Saham Bank Mandiri

Bank Mandiri bagikan 60% laba bersih 2021 untuk dividen

Dividen Sesuai Ekspektasi, Ini Rekomendasi Saham Bank Mandirisource_name

by Tanayastri Dini Isna KH

11 March 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - BRI Danareksa Sekuritas, mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp8.800. Pada penutupan sesi perdagangan Jumat (11/3), saham emiten perbankan itu berada di level Rp7.650.

Rekomendasi itu disematkan kepada Bank Mandiri dikarenakan rasio dividen yang sudah memenuhi ekspektasi, yakni 60 persen dari laba bersih tahun lalu atau senilai Rp360,5 per lembar, yang menggambarkan dividen yield 4,7 persen. Hal ini mencerminkan kuatnya kinerja perseroan dan potensi pertumbuhan ke depan. 

“Dengan asumsi pertumbuhan pinjaman 7,6 persen, biaya kredit 179 bps, dan laba bersih Rp30 triliun tahun ini, CAR akan menyentuh 19 persen berdasarkan perkiraan kami,” demikian proyeksi tim riset BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya hari ini.

Kemarin, Bank Mandiri mengumumkan rencana menebar dividen tunai sekitar Rp16,82 triliun. Jumlah yang disetor ke negara setara 52 persen atau Rp8,75 triliun.

Prospek kinerja Bank Mandiri pada 2022

Sebelumnya, Analis BRI Danareksa Sekuritas, Eka Savitri memperkirakan segmen korporasi masih akan menjadi kontributor terbesar dalam layanan kredit Bank Mandiri. Meski demikian, hal ini tak akan menghilangkan fokus perseroan yang mulai membidik pertumbuhan segmen UKM.

“Dengan demikian, kami memperkirakan segmen korporasi akan tumbuh 9,2 persen tahun ini, meningkatkan eksposur korporasi terhadap 35,8 persen pinjaman pada Desember 2022,” jelas Eka dalam risetnya.

Selain itu, segmen ritel juga akan menjadi roda penggerak pertumbuhan lain Bank Mandiri. Terlebih, perseroan mantap beralih fokus ke segmen seperti kredit konsumer dan UKM. Eka menilai, Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Mantap akan menjadi mesin utama pertumbuhan imbal hasil segmen ritel yang lebih tinggi.

BSI akan menggarap pembiayaan konsumen segmen muslim di bidang seperti properti dan kepemilikan mobil. Sementara Bank Mantap membidik segmen pinjaman pensiun dan multiguna di sejumlah instansi afiliasi pemerintah.

Eka berujar, “Secara keseluruhan, kami mengharapkan kontribusi pinjaman yang lebih tinggi dari anak usaha senilai 21,5 persen dari total pinjaman pada Desember 2022.”

Proyeksi penurunan NIM Bank Mandiri pada 2022

BRI Danareksa Sekuritas juga memperkirakan penurunan (Net Interest Margin) NIM 4,7 persen pada 2022. Faktor pendukungnya adalah pertumbuhan di segmen komersial dan kecil 11,9 persen (yoy).

Sementara itu, pendanaan tetap akan disokong oleh strategi agresif 2021 demi memangkas suku bunga di tengah likuiditas yang berlimpah dan permintaan pinjaman yang melunak.

“Dengan begitu, kami mengestimasikan Cost of Fund (CoF) campuran stagnan senilai 1,8 persen yang sedikit turun pada simpanan CASA di 61,3 persen dari simpanan nasabah pada Desember 2022,” pungkas Eka.