MARKET

HSBC: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,1% di Tahun Macan

Ekonomi digitalnya juga berpotensi tumbuh 5 kali lipat.

HSBC: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5,1% di Tahun MacanShutterstock/Treecha
11 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Lembaga keuangan internasional HSBC memprediksi perekonomian Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang solid pada tahun macan ini. Pertumbuhan ini sejalan dengan yang terjadi di Asia Tenggara.

Chief Investment Officer Southeast Asia HSBC, James Cheo meramalkan ekonomi Indonesia berpotensi bertumbuh 5,1 persen tahun ini. Namun, kebijakan fiskal akan memengaruhi berapa lama pertumbuhan itu akan berlanjut.

Menurutnya, konsumsi Indonesia tahun ini bakal begitu kuat karena adanya pembukaan kembali (reopening). Ditambah dengan kans mengalirnya banyak investasi ke Tanah Air, khususnya untuk kebutuhan deposit nikel demi pembangunan infrastruktur kendaraan elektrik (electric vehicle).

“Indonesia akan menjadi pasar yang menarik karena kami rasa bakal mencatatkan performa terbaik pada 2022,” ujar Cheo dalam HSBC Souteast Asia Investment Outlook 2022, Selasa (11/1).

Inflasi Sedikit Lebih Tinggi dari 2021

Kebijakan fiskal pemerintah pun bakal menyokong laju pertumbuhan ekonomi nasional. Seiring dengan menguatnya daya beli masyarakat karena hal itu, HSBC memprediksi tingkat inflasi yang lebih tinggi ketimbang 2021.

Cheo menyampaikan, “Kami pikir, inflasi Indonesia akan menyentuh 3,1 persen pada 2022.”

Lebih lanjut, menurutnya ada peluang Bank Indonesia akan memperkuat suku bunga acuan BI 7 days repo rate di kisaran 60 bps pada semester kedua 2022. Oleh karena itu, secara garis besar, Cheo menilai Indonesia akan menduduki posisi kuat di tahun macan air ini.

Potensi Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Lebih lanjut, ekonomi digital Indonesia berpeluang bertumbuh tiga sampai lima kali lipat untuk lima tahun ke depan. Nilainya bahkan bisa menyentuh US$350 miliar.

“Tentu saja semua startup teknologi akan memperoleh keuntungan dari tren ini, sebab Indonesia punya populasi besar, pendapatan per kapita yang bertumbuh terus, dan demokrasi yang baik,” imbuh Cheo lagi.

Related Topics