MARKET

IHSG Diprediksi Menguat, Meski Dihantui Dampak Perang Rusia - Ukraina

Investor menkhawatirkan tekanan inflasi akibat harga energi.

IHSG Diprediksi Menguat, Meski Dihantui Dampak Perang Rusia - UkrainaProyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
10 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi kembali menguat pada perdagangan Kamis (10/3) usai ditutup naik 0,74 persen ke level 6.864 Rabu (9/3) kemarin. Namun, celah terjadinya koreksi masih terbuka, sejalan dengan invasi Rusia di Ukraina yang berpotensi mengerek inflasi global di luar ekspektasi.

Pada Januari 2022, inflasi Amerika Serikat (AS) telah terdongkrak ke level 7,5 persen—tertinggi dalam 40 tahun terakhir—akiba lonjakan harga energi. Ditambah dengan kurangnya tenaga kerja, gangguan pasokan, hingga kenaikan tingkat permintaan.

Sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia yang telah mengerek harga minyak. Sejak serangan perdana Rusia ke Ukraina, harga minyak telah melonjak 30 persen sehingga mengakibatkan gangguan pasokan. 

“Hal ini memberikan kekhawatiran perlambatan ekonomi global di tengah tekanan inflasi lebih lanjut atau stagflasi,” kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus dan tim risetnya, Kamis (10/3).

Data inflasi AS—yang akan rilis besok—diprediksi kembali naik. Kondisi ini bisa berdampak terhadap berbagai negara, khususnya negara berkembang serta memengaruhi kenaikan tingkat suku bunga The Fed sebagai cara menjaga stabilitas pasar serta mempertahankan nilai premi antarnegara.

Dencgan sentimen ini, dia memperkirakan IHSG melaju di kisaran 6.829–6.922. Saham saham yang dia rekomendasikan di antaranya AGRO, MNCN, dan MEDC.

IHSG hari ini mengacu pada analisis teknikal

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper berpendapat senada. Secara teknikal formasi candlestick membentuk bullish harami mengindikasikan potensi pembalikan arah dan penguatan.

"Pergerakan masih dibayangi dampak dari perang antara Rusia-Ukraina yang berpotensi mendorong inflasi yang di luar perkiraan," kata dia dalam risetnya. 

Alhasil, IHSG hari ini diperkirakan bergerak di rentang support 6.829 - 6.794 serta resisten 6.893 - 6.922. Saham-saham yang menurutnya menarik dicermati hari ini di antaranya PTPP, CTRA, BBCA, MNCN, ADHI, TBIG, BSDE, BBRI, dan WIKA.

Dari sisi teknikal, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG hari ini akan membentuk pola bullish harami sebagai indikasi potensi rebound. Namun, itu baru bisa terjadi bila IHSG bisa menguat di atas resisten minor 6.889.

“Level support IHSG berada di 6.760, 6.704 dan 6.625, sementara level resistennya di 6.937, 6.997 dan 7.030. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi bearish,” jelas Ivan kepada Fortune Indonesia.

Pagi ini, Ivan menyoroti saham ANTM, ASII, BBTN, ICBP, dan INCO.

Related Topics