MARKET

Investor Cermati Yield Obligasi, IHSG Berpeluang Menguat Terbatas

Investor juga menyoroti perkembangan nilai tukar rupiah.

Investor Cermati Yield Obligasi, IHSG Berpeluang Menguat TerbatasPerdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
05 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat, Rabu (5/10), usai ditutup naik 0,89 persen ke posis 7.072,25 pada perdagangan Selasa (4/10). 

Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper, mengatakan penguatan kemungkinan hanya berlangsung jangka pendek. Pasalnya, investor bakal mencermati perkembangan yield obligasi dan kurs rupiah. “Selain itu, dari data ekonomi akan minim sentimen,” ujarnya dalam riset.

Kenaikan IHSG terjadi bersamaan dengan pasar global. Pada bursa Amerika Serikat (AS), Dow Jones naik 2,80 persen, Nasdaq 3,34 persen, dan S&P 500 3,06 persen.

Bursa saham Wall Street kompak menguat setelah data ekonomi AS yang lebih lemah dan kenaikan suku bunga Australia yang lebih kecil dari perkiraan, telah memicu spekulasi pasar  tentang adanya pengetatan yang kurang agresif  dari Federal Reserve. Saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga naik karena imbal hasil pada US Treasury 10-tahun turun berturut-turut.

"Dampak dari suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan tercermin dalam laporan perusahaan ketika musim pendapatan dimulai beberapa pekan kedepan," katanya.

Dengan sentimen domestik dan global, Dennies memproyeksikan IHSG bergerak di rentang area support 7.044 dan 7.016 serta resisten di 7.100 dan 7.128. Saham-saham pilihannya terdiri dari TOWR, HRUM, INDY, INCO, ADRO, ERAA, MEDC, BBCA, dan TKIM.

Senada, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memprediksi IHSG hari ini menguat terbatas, dengan rentang pergerakan di 6.966–7.149. Ia memilih saham BBRI, MDKA, dan TBIG hari ini.

Sementara, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, berpendapat, meskipun, pola pergerakkan IHSG saat ini masih dalam rentang konsoldiasi, dengan pola tekanan yang belum berkurang.

Namun, capital inflow atau aliran modal yang masuk ke pasar modal secarayear to date masih cukup besar. Ini menunjukkan minat investor masih cukup besar.

“Ini pula salah satu yang mendorong penguatan IHSG sampai hari ini. IHSG diperkirakan menguat terbatas,” katanya dalam riset.

Menurut prediksinya, IHSG akan bergerak di kisaran 6.872–7.236. Saham-saham yang ia pilih hari ini meliputi: GGRM, HMSP, JSMR, WTON, UNVR, ASRI, PWON, ICBP, dan INDF.

Analisis teknikal IHSG hari ini

Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Secara teknis, Tim Analis MNC Sekuritas menjelaskan, penguatan IHSG telah mencapai target minimal kemarin. Saat ini, posisi IHSG ada di bagian dari wave c dari wave (a) dari wave [y] pada label hitam.

“Sehingga IHSG akan terkoreksi kembali menuju 6.870–6.920 terlebih bila break dari 6.926,” kata mereka.

Di sisi lain, pada skenario terbaik di label merah ketika IHSG ada di ujung wave c dari wave (a) dari wave [y], IHSG berpeluang naik menguji 7.130–7.200.

Adapun, pada level support IHSG ada di 6.900 dan 7.015, dengan resisten 7.135 dan 7.156. Saham pilihan MNC Sekuritas adalah ANTM, ASII, MDKA, dan TINS.

Sedangkan, Analis BNI Sekuritas, Andri Z. Siregar dan Maxi Liesyaputra, menjelaskan IHSG masih berpeluang menguat walau berada di tren bearish selama masih di bawah 7.148.

“Selama di atas support 7.047, IHSG masih berpotensi bullish dengan target 7.149–7.250,” tulis mereka dalam riset.

Level support IHSG hari ini menurut Andri dan Maxi ada di 7.049, 7.000, 6.968, 6.925; sedangkan resistennya di 7.101, 7.149, 7.178, dan 7.256. Perkirakan rentang pergerakan IHSG hari ini ada di sekitar 7.030 sampai dengan 7.140. Saham-saham yang mereka pilih hari ini meliputi PGAS, BBNI, ADMR, dan MDKA.

Related Topics