MARKET

IHSG Diramal Menguat Terbatas, Meski Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19

Penguatan IHSG ditopang fundamental ekonomi dalam negeri.

IHSG Diramal Menguat Terbatas, Meski Dibayangi Lonjakan Kasus Covid-19ShutterStock/PopTika
21 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan kembali menguat pada  Jumat (21/1) pagi, setelah mengakhiri perdagangan Kamis (20/1) di level 6.626 atau naik 0,52 persen. Namun, laju indeks diperkirakan masih naik terbatas, menyusul meningkatnya kasus harian Covid-19 dalam negeri.  

Adapun kebijakan Bank Indonesia (BI) yang tetap menjaga suku bunga 7-day-repo rate di level 3,50 persen kemarin, menjadi sentimen positif yang meredakan kekhawatiran investor. Hal ini diharapkan mempertahankan kestabilan serta menyokong usaha memulihkan perekonomian domestik.

Ditambah lagi, naiknya harga komoditas diprediksi mampu menopang penguatan IHSG saat penutupan perdagangan. Alhasil, IHSG kemarin sore didominasi oleh penguatan saham-saham sektor energi.

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper memperkirakan IHSG akan kembali melaju di zona hijau dengan area support 6.566–6.596 dan resistance 6.646– 6.666. “Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indikator stochastic yang membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan,” ujarnya.

Meski begitu, pergerakan IHSG di akhir pekan ini masih akan terbatas akibat kekhawatiran pasar terhadap meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia. Pada Kamis (20/1), terjadi penambahan 2.116 kasus Covid-19. Dengan adanya penambahan kasus tersebut, total kasus Covid-19 di Indonesia hingga hari ini sebanyak 4.277.644 kasus.

Dengan sentimen ini, dia merekomendasikan sejumlah saham untuk disoroti hari ini, seperti MNCN, PWON, WEGE, MEDC, PGAS, ANTM, ADRO, dan MPPA.


 

Penguatan IHSG Jumat (21/1) Masih Terbatas

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya juga memperkirakan IHSG berada di jalur positif pada akhir pekan ini, ditopang penguatan fundamental ekonomi dalam negeri. 

Dengan begitu, IHSG akan bergerak di antara level support 6.518 dan resistance 6.725. Dalam perdagangan hari ini, dia menyoroti AALI, BBCA, BBNI, GGRM, JSMR, ROTI, dan TBIG sebagai saham pilihan.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritaas, Maximilianus Nico Demus juga mengungkapkan IHSG berpeluang menguat terbatas di level 6.588–6.667. Namun demikian, dia memperingatkan investor untuk waspada karena potensi koreksi masih terbuka lebar.

Laju indeks kemungkinan dipengaruhi sentimen global. Bank Sentral Cina yang memangkas tingkat suku bunga pinjaman dan berkomitmen melonggarkan kebijakan moneter demi menjaga kestabilan ekonomi. Dengan suku bunga pinjaman 1 tahun dipotong 10 bps menjadi 3,7 persen dan suku bunga 5 tahun dipangkas 5 bps menjadi 4,6 persen.

“Menurut kami itu adalah salah satu langkah (PBOC) melawan pertumbuhan ekonomi yang kian melambat, memulihkan stabilitas ekonomi khususnya pada sektor properti yang memainkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi hampir 20%m" kata Nico dan tim dalam risetnya. 

Sementara keputusan BI yang tak hanya menjaga suku bunga acuan 7DRRR, tapi juga rencana pemberlakuan kebijakan pengurangan likuiditas dengan meningkatkan Giro Wajib Minimum (GWM) untuk perbankan pada 1 Maret 2022.

“Kebijakan tersebut dipastikan tidak akan mengganggu kapasitas perbankan dalam menyalurkan kredit maupun dalam pembelian SBN dalam rangka mendukung pembiayaan APBN,” tulis Nico. 

Related Topics