MARKET

Investor Khawatir Akan Suku Bunga The Fed, IHSG Rawan Terkoreksi

Koreksi harga komoditas juga memberatkan IHSG.

Investor Khawatir Akan Suku Bunga The Fed, IHSG Rawan TerkoreksiIlustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
14 June 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melajutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (14/6) dibayangi adanya kecemasan investor menjelang pengumuman suku bunga The Fed. Kemarin, (14/6) IHSG berakhir di zona merah dengan penurunan 1,28 persen di level 6.905,44 seiring kejatuhan indeks Wallstreet. 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan IHSG diprediksi makin tertekan dibayangi kekhawatiran investor akan inflasi serta ekspektasi kenaikan suku bungaThe Fed  pada pertemuan pekan ini.

Inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Mei kembali mencetak rekor tembus 8,6 persen akibat  harga energi dan pangan. Hal ini lantas memicu kekhawatiran pasar akan langkah yang akan diambil bank sentral AS atau The Fed dalam menjinakkan inflasi dengan menaikkan suku bunga secara agresif. 

"Dari dalam negeri masih ditopang oleh musim pembagian dividen namun belum mampu mendorong pergerakan," kata Dennies dalam risetnya, Selasa (14/6).

Dengan kondisi ini, dia mempekirakan IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 6.947 dan 6.899 dengan resisten 7.019 dan 7.043. Beberapa saham pilihan yang dia rekomendaiskan untuk dipantau hari ini di antaranya: BSDE, MIKA, TIG, KIOS, dan YELO ke dalam radar pantauan saham untuk perdagangan hari ini.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus juga memprediksi IHSG hari ini melemah terbatas di rentang 6.923–7.053. 

Namun, IHSG masih berpotensi naik. “Secara potensi, rebound berpeluang terjadi," katanya. 

Saham ASII, TBIG, dan KLBF masuk ke dalam saham pilihannya hari ini.

Potensi rebound IHSG

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021)
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mempekirakan IHSG hari ini berpotensi rebound, secara teknikal candle hammer dan ditutup di atas Fibonacci Retracement 38,2 persen dari wave X kemarin sore.

“Potensi kenaikan terdekat ada di 7.052, sedangkan resisten berikutnya di 7.091,” katanya kepada Fortune Indonesia.

Adapun, level support IHSG hari ini berada di 6.884, 6.795, dan 6.670. Sementara resisten ada di level 7.052, 7.081, dan 7.131. Sesuai indikator MACD, IHSG ada di kondisi netral.

Sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, yaitu: ADRO, ANTM, BBCA, BBTN, dan BMRI.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya pun menilai IHSG hari ini dapat menguat di rentang 6.989–7.124 dengan pola sideways saat suntikan modal masih terus mengalir ke Tanah Air.

“Kondisi ekonomi yang stabil—terlihat dari data terlansir serta mulai bergeraknya perekonomian yang tergambar dalam laporan kinerja emiten—turut menopang pola gerak IHSG," kata William dalam risetnya. 

Namun, peluang koreksi IHSG masih terbuka karena adanya sentimen penurunan harga komoditas. Beberapa saham yang masuk radar pantauan William, yaitu: ASRI, BBCA, BSDE, GGRM, HMSP, PWON, SMRA, SMGR, dan TLKM.

Related Topics