MARKET

IHSG Diprediksi Kembali Lesu Dipicu Suku Bunga dan Kasus Covid-19

Pertemuan BI hari ini akan mencuri perhatian pelaku pasar.

IHSG Diprediksi Kembali Lesu Dipicu Suku Bunga dan Kasus Covid-19ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

by Tanayastri Dini Isna KH

20 January 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali melemah pada Kamis (20/1), usai terkoreksi 0,33 persen pada penutupan perdagangan Rabu (19/1). Sentimen yang akan mempengaruhi laju indeks hari ini diperkirakan datang dari rilis kebijakan Bank Indonesia serta ekonomi Tiongkok. 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper meramalkan IHSG akan bergerak di level support 6.553–6.572 dan resistance 6.612–6.633.

Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk formasi three black crows dengan volume yang cukup tinggi dan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan masih cukup besar.

" Investor akan mencermati hasil kebijakan suku bunga," kata Dennies dalam risetnya, Kamis (20/1). 

Pada perdagangan kemarin, IHSG melemah mengikuti penurunan bursa saham global. Hal ini diakibatkan oleh meningkatnya yield treasury Amerika Serikat sebesar 1,8 persen yang memperlambat bursa dunia. Dari dalam negeri, kasus Covid-19 yang melonjak lebih dari 1.000 juga turut menahan laju IHSG.

Akan tetapi, kenaikan harga komoditas minyak mentah masih bisa menahan laju koreksi indeks acuan harga saham. Peningkatan harga itu terjadi pascakebakaran di jaringan pipa dari Irak – Turki yang menghambat aliran, menimbulkan kekhawatiran mengenai proyeksi pasokan dalam jangka pendek.

Terkonsolidasi Wajar

Pendapat serupa juga diungkapkan CEO Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya. Dia memperkirakan, IHSG akan terkonsolidasi wajar. Rilis data ekonomi dan tingkat suku bunga Bank Indonesia akan memengaruhi laju indeks acuan. Namun, ia memperkirakan tingkat suku bunga BI belum akan mengalami perubahan. 

Oleh karena itu, IHSG akan bergerak di level support 6.518 dan resistance 6.725. Sejumlah saham yang dia soroti hari ini, antara lain: AALI, BBCA, BBNI, BSDE, GGRM, ITMG, dan TBIG.

Katalis Positif

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas dan tim mengatakan IHSG berpotensi melemah terbatas di level 6.562–6.616. Lalu, masih ada peluang bagi IHSG mengalami rebound tipis.

“Pertemuan BI hari ini akan mencuri perhatian pelaku pasar dan investor, apakah formalitas ataukah ada hal lain yang mampu menjaga pasar?” tulis Nico dalam risetnya.

Dia juga menyoroti katalis positif dari konsumsi minyak sawit domestik yang tinggi karena peningkatan produktivitas dan aktivitas. Hal itu menguntungkan Indonesia sebagai salah satu produsen sawit terbesar global.

Akan tetapi, harga minyak goreng dalam negeri yang turut naik juga berdampak negatif terhadap masyarakat. Pada akhirnya, pemerintah mewajibkan para pelaku industri CPO dan olein menjual sebagian hasil produksinya, sebagai minyak goreng, ke pasar domestik.Kebijakan itu akan berlangsung hingga Juli 2022 dan berpotensi berlanjut.

Kementerian Perdagangan juga telah menyiapkan subsidi Rp7,6 triliun guna mengatasi selisih harga bahan baku antara pasar ekspor dan lokal. Jarak antara harga bahan baku itu merupakan salah satu faktor perhitungan nilai ekonomi minyak goreng yang ditargetkan bisa bertahan di level Rp14.000/liter sampai awal paruh kedua 2022. Selain itu, biaya distribusi, logistik, dan produksi juga memengaruhi nilai ekonomi tersebut.