MARKET

IHSG Diramal Terkoreksi Jelang Rilis Inflasi

Investor wait and see menanti inflasi dan data ekonomi

IHSG Diramal Terkoreksi Jelang Rilis InflasiKaryawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
01 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada Jumat (1/7) melanjutkan penurunan selama empat tahu terakhir. Investor cenderung bersikap wait and see menjelang pengumuman data inflasi dalam negeri.

Indonesia dibayangi kenaikan inflasi seiring krisis rantai pasok yang melanda dunia. Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, pelemahan mulai terbatas jika dilihat dari stochastic yang mulai masuk ke area oversold.

"IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 6.839 dan 6.875 dengan resisten 6.968 dan 7.025," kata dia dalam risetnya.

Beberapa saham yang menjadi pilihannya untuk dicermati hari ini, yaitu: ERAA, BRPT, SSMS, MIKA, ICBP, MIKA, TBIG, dan BBCA.

Pada Kamis (30/6), IHSG ditutup terkoreksi 0,44 persen di level 6.911,58. Pelemahan itu terjadi sejalan dengan bursa saham global yang memerah di tengah kekhawatiran terhadap agresivitas The Fed dalam menaikkan tingkat suku bunga hingga 75 bps pada Juli 2022. Apalagi, pasar domestik masih minim sentimen, sehingga indeks sulit terdongkrak.

Analisis teknikal IHSG hari ini

Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, secara teknikal IHSG hari ini tengah menguji zona support 6.890–6.905 akibat melemah di bawah level support 6.940. IHSG akan melanjutkan koreksi bila terpeleset di bawah 6.860.

“Indikator MACD yang mengarah ke bawah di zona negatif dapat mengindikasikan, fase bearish yang kuat akan segera dimulai,” jelas Ivan kepada Fortune Indonesia.

Adapun, level support IHSG berada di 6.890, 6.860 dan 6.798, sementara level resistennya di 7.000, 7.070 dan 7.106. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi bearish.

Sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, yakni: ASII, BBNI, EMTK, MIKA, dan PGAS.

Related Topics