MARKET

Emiten Produsen Indomie Catat Penjualan Rp56 T sepanjang 2021

Namun, laba bersih ICBP turun 3% menjadi Rp6,39 T.

Emiten Produsen Indomie Catat Penjualan Rp56 T sepanjang 2021Shutterstock/Rahmah Hastuti
01 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan barang konsumsi Salim Group, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencatat penjualan bersih Rp56,80 triliun pada 2021. Jumlah tersebut naik 22 persen dibanding tahun sebelumnya terdorong kenaikan sejumlah segmen usaha, seperti penjualan mi instan, dairy, makanan penyedap dan sebagainya.

Mengutip laporan keuangan perseroan, pada 2021 segmen terbesar mi instan ICBP mencatat penjualan Rp40 triliun, melesat dari 2020 yang sebesar Rp31,9 triliun, diikuti divisi dairy Rp9,14 triliun, makanan ringan Rp3,39 triliun yang juga tumbuh dibanding 2020. 

Kenaikan penjualan tersebut juga menyebabkan beban pokok perseroan melonjak menjadi Rp36 triliun dari sebelumnya Rp29,4 triliun, salah satunya disebabkan oleh kenaikan biaya bahan baku. 

Meski begitu, perseroan masih bisa mencatat laba usaha Laba usaha naik 27 persen menjadi Rp11,66 triliun dari Rp9,20 triliun, dan marjin laba usaha naik menjadi 20,5 persen dari 19,7 persen.

"Meski dihadapkan pada berbagai tantangan, kami berhasil melampaui target kinerja dengan kontribusi yang baik dari kegiatan usaha di dalam negeri maupun luar negeri," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP,  Anthoni Salim alam siaran pers, Kamis (31/3). 

Rugi kurs tekan laba bersih

Presiden Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim
Dok. Fortune Indonesia

Meski penjulan meningkat, hal itu tidak serta merta meningkatkan laba bersih perseroan. 

Indofood CBP mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 3persen menjadi Rp6,39 triliun dari Rp6,59 triliun di tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan rugi selisih kurs dari kegiatan pembiayaan yang belum terealisasi.

Turunnya laba bersih juga diikuti marjin laba bersih perseroan yang tergerus menjadi 11,2% dibandingkan 14,1% di tahun 2020. 

Di luar item non-recurrings dan selisih kurs, core profit atau laba inti cucu usaha Salim Group itu telah bertumbuh 18 persen (yoy) menjadi Rp6,85 triliun; dari sebelumnya Rp5,82 triliun.

Anthoni Salim mengatakan, tahun ini, ICBP bakal mengonsentrasikan upaya menjaga kinerja dengan mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan tingkat profitabilitas. Tak lupa, perseroan juga akan menjaga neraca keuangan agar tetap sehat.

“Terlepas dari ketidakpastian seputar pandemi, perkembangan situasi ekonomi dan geopolitik, kami akan terus memperkuat model bisnis agar dapat menanggapi perubahan yang terjadi secara tepat waktu,” kata Anthoni dalam keterangan resminya.

Sebelumnya, induk usaha ICBP yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) melaporkan, kenaikan penjualan bersih konsolidasi senilai 22 persen, dari Rp81,73 triliun ke Rp99,35 triliun.

Tak hanya itu, laba bersihnya juga bertumbuh 18 persen dari Rp6,46 triliun menajdi Rp7,64 triliun.

Di hari pengumuman kinerja (31/3), saham ICBP terpantau melemah tipis (-0,34 persen) ke level 7.350. Itu melanjutkan tren pelemahannya selama sepekan terakhir, dengan tingkat koreksi 2,65 persen.

Related Topics