MARKET

Emiten Batu Bara RMK Energy Cetak Kenaikan Laba Bersih 153%

Pendapatan RMK Energy pun meroket 121% di periode serupa.

Emiten Batu Bara RMK Energy Cetak Kenaikan Laba Bersih 153%Bisnis jasa logistik batubara naik. Dok, RMK Energy
22 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten batu bara PT RMK Energy Tbk (RMKE) mencatat kenaikan pendapatan 121,66 persen (YoY) hingga kuartal III 2022, menjadi Rp1,90 triliun. Hal itu turut menyebabkan laba bersih perseroan melesat 153,90 persen (YoY) jadi Rp296,37 miliar.

Manajemen mengatakan, ada sejumlah faktor yang mendorong kenaikan kinerja operasional RMK Energy. Salah satunya, penjualan batu bara yang berkontribusi sekitar Rp1,52 triliun (79.53 persen) terhadap pendapatan usaha. Angka itu meroket 160,02 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Hal itu juga sejalan dengan pertumbuhan volume penjualan baru bara perseroan 38,36 persen (YoY) jadi 1,62 juta ton.

Di sisi lain, laba kotor dari segmen penjualan batu bara pun melonjak 188,87 persen (YoY) menjadi Rp324,17 miliar atau setara 74,37 persen dari seluruh laba kotor perseroan.

Segmen lain, seperti jasa batu bara, juga membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 40,91 persen (YoY) jadi Rp389,94 miliar yang ditopang naiknya volume jasa batu bara 44,54 persen (YoY) di kuartal ketiga 2022.

Adapun, hingga kuartal III lalu, volume jasa batu bara perseroan mencapai 5,46 juta ton atau naik 21,08 persen (YoY). Jumlah tersebut menyumbang 20,47 persen terhadap total pendapatan perseroan. Laba kotornya pun melonjak 39,51 persen (YoY) , berkontribusi sebesar 25,63 persen.

Kinerja sesuai harapan dan target RMK Energy

Direktur Utama RMK Energy, Tony Saputra menyatakan capaian tersebut sejalan dengan target perusahaan. “Secara rata-rata perseroan telah mencapai 83,50% target keuangan tahun ini. Hal itu didukung oleh kenaikan harga batu bara dan meningkatnya volume kebutuhan batu bara,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (22/11).

Ia pun optimistis kebutuhan akan batu bara masih akan tumbuh ke depan guna menjaga keamanan energi di tengah kondisi ekonomi global saat ini.

Apalagi, mulai 2022 perseroan sudah mengoperasikan tambang batu bara in-house PT Truba Bara Banyu Enim, stasiun muat Gunung Megang, dan container yard 3B Stasiun Simpang sebagai bagian dari strategi perseroan.

“Ketiga fasilitas tersebut menjadi pelengkap operasional yang kuat untuk RMK Energy secara grup. Ke depan, perseroan masih akan terus berekspansi melalui pembangunan hauling road yang terintegrasi dengan jalur kereta serta membuka peluang kolaborasi di sektor energi,” ujarnya. 

Sepanjang 2022, perseroan membidik angkutan batu bara sebanyak 7,82 juta ton, yang mana sudah tercapai sektiar 69,80 persen. Di segmen penjualan batu bara, perseroan juga menargetkan volume 2,26 juta ton. Adapun 50 persennya akan dipenuhi dari PT Truba Bara Banyu Enim.

Menurut Direktur Operasional RMK Energy, William Saputra, per September 2022, volume penjualan batu bara perseroan sudah mencapai 71,78 persen dari harapan atau 1,62 juta ton.

Related Topics