MARKET

Usai Cetak Rekor, IHSG Diprediksi Kembali Naik Berkat Optimisme Pasar

Tapi, volatilitas masih tinggi akibat pandemi dan geopolitik

Usai Cetak Rekor, IHSG Diprediksi Kembali Naik Berkat Optimisme PasarANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
24 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada Kamis (24/2), setelah kemarin, Rabu (23/2) indeks mencetak rekor terbaik sepanjang masa (all time high) di level 6.920 atau naik 0,84 persen. 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper memperkirakan IHSG hari ini  akan kembali menguat dan bergerak di rentang support 6.888 dan 6.857 serta resisten 6.935 dan 6.951.

"Dari global masih dibayangi kekhawatiran dari ketegangan Rusia dan Ukraina. Sementara dari dalam negeri kembali ada kenaikan kasus covid-19 secara harian meskipun mulai terabaikan," kata Dennies dalam risetnya, Kamis (24/2). 

Saham-saham pilihan yang menurutnya menarik dicermati pada hari ini adalah ASII, PWON, JPFA, BBCA, ADRO, CPIN, SSMS, dan BBNI.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengungkapkan, jika terjadi penguatan yang melampaui level resisten 6.950, maka jalan menuju level berikutnya—7.030—akan terbuka.

Level support IHSG hari ini berada di 6.824, 6.773, dan 6.726. Untuk resisten berada di 6.950, 6.974, dan 7.030. “Berdasarkan indikator MACD itu menandakan kondisi bullish,” kata Ivan kepada Fortune Indonesia.

Ada pun beberapa saham pilihan yang bisa dipertimbangkan oleh investor, yakni:

ADRO

ADRO ditutup menguat di level 2.320 kemarin sore. ADRO akan membuka jalan untuk membentuk wave (v) dari [c] dari Y dengan potensi kenaikan di 2.500 jika bisa ditutup di atas Fibonacci Retracement 61.8% di 2330 sebagai resisten. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross. HOLD atau TRADING BUY pada rentang harga 2.250-2.300 dengan target harga terdekat di level 2.390.

BBCA

BBCA ditutup menguat di level 8.050. BBCA menghadapi resisten krusial di 8250 yang bila ditembus akan memicu kenaikan terbatas menuju target berikutnya di 8.500 selama 2 minggu ke depan.

Pertimbangkan adanya peluang koreksi minor untuk membentuk wave b. Berdasarkan indikator MACD menandakan kondisi bullish. HOLD atau BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 7.750-7.850 dengan target harga terdekat di level 8.200.

BBTN

BBTN ditutup menguat di level 1765 pada 23 Februari 2022. BBTN saat ini sedang membentuk wave (ii) dan dapat terkoreksi hingga Fibonacci Retracement 50% dari wave (i) di 1695 sebagai target koreksi menengahnya. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral. HOLD atau BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 1695-1715 dengan target harga terdekat di level 1900.

ICBP

ICBP ditutup menguat di level 8.700 kemarin. ICBP diperkirakan akan mengakhiri struktur koreksi wave [b] di sekitar Fibonacci Retracement 61.8% dari wave [a] di 8325. Namun demikian ICBP akan mengonfirmasi fase bullish apabila mampu menguat di atas 8.800. Berdasarkan indikator, MACD menunjukkan sinyal golden cross. HOLD atau BUY ON WEAKNESS pada rentang harga 8.325-8.425 dengan target harga bertahap di 9.000 dan 9.250.

INCO

INCO ditutup melemah di level 4.940 pada 23 Februari 2022. INCO diperkirakan dapat melanjutkan fase uptrend menuju puncak wave (a) di 5.175 sebagai resisten krusial. Akan ada peluang penguatan terbatas ke 5.250 apabila INCO dapat menembus 5.175. Berdasarkan indikator MACD menandakan kondisi bullish. HOLD atau TAKE PROFIT sebagian di level 5.075 sebagai target harga terdekat.

Pemulihan ekonomi masih kuat

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menuturkan, Kementerian Keuangan melihat pemulihan ekonomi domestik masih kuat di tengah lonjakan kasus Covid-19 karena penyebaran Omicron.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2022 diperkirakan masih berada di atas 5 persen. Secara keseluruhan, ekonomi tahun ini ditaksir bertumbuh di rentang 4,8 persen–5,5 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga mengatakan, “Masih terus memantau dan mengantisipasi dampak dari eksalasi kasus Omicron.”

Meski demikian, dia memprediksi dampaknya bakal cenderung terbatas terhadap perekonomian seiring cakupan vaksinasi yang semakin besar dan adaptasi masyarakat. Karena itu, menurutnya tren pemulihan ekonomi masih akan berlanjut, tergambar pada laju positif sejumlah indikator utama perekonomian.

Pertama, Indeks Keyakinan Konsumen ada di zona optimistis yakni 119,6 poin pada Januari, penjualan ritel pun naik 16 persen, ditambah dengan Mandiri Spending Index yang mencapai 138,4 poin.

Bukan hanya dari segi konsumsi, indikator produksi pun terbilang kuat, menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas, Maximilianus Nico Demus dan tim. Hal itu tercermin pada Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Januari yang mencapai 53,7 persen yang menunjukkan level ekspansif. Impor barang modal dan bahan baku masing-masing masih tinggi, yakni 41,9 persen dan 39,6 persen.

Konsumsi listrik industri dan bisnis juga kembali bertumbuh, masing-masing 16,1 persen dan 10,2 persen pada bulan pertama 2022. “Pemulihan ekonomi sudah kembali ke arah yang tepat sejak kuartal keempat 2021, ditunjukkan dengan pertumbuhan yang makin kuat di atas 5 persen secara tahunan,” kata Sri Mulyani.

Namun demikian, masih ada sejumlah risiko ke depannya. Baik dari segi pandemi, disrupsi pasokan, komoditas, geopolitik, maupun kenaikan inflasi dan suku bunga acuan global. Semua itu masih perlu diperhatikan.

“Kami memperkirakan ekonomi kuartal pertama tumbuh di atas 5 persen. Kami melihat pertumbuhan ekonomi tahun ini masih akan kuat,” imbuh Nico.

Oleh karena itu, dia memproyeksi IHSG akan menguat terbatas di rentang 6.867–7.012. Lebih lanjut, dia memperingatkan investor untuk waspada karena volatilitas masih tinggi. Saham yang disoroti, yaitu: ICBP, PWON, dan ANTM.

Related Topics