MARKET

Kinerja Kuartal I Cerah, Bagaimana Prospek BBRI Sepanjang Tahun Ini?

Pada kuartal I 2022, BBRI cetak laba bersih Rp12,22 T.

Kinerja Kuartal I Cerah, Bagaimana Prospek BBRI Sepanjang Tahun Ini?PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta pada Kamis (22/7). (Dok.BRI)
27 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI mencatat lonjakan laba bersih sebesar 78,13 persen jadi Rp12,22 triliun pada kuartal pertama 2022. Torehan iini merupakan pertumbuhan terkuat di antara bank raksasa yang sudah mengungkapkan kinerjanya awal tahun ini.

Sebagai perbandingan, laba bersih PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik 63,2 persen (YoY) menjadi Rp3,96 triliun. Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp8,1 triliun; naik 14,6 persen (YoY). Ada pula PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang meraih laba bersih sebesar Rp774 miliar pada triwulan pertama 2022, naik 23,89 persen (YoY).

“BBRI adalah satu-satunya bank beasr yang membukukan laba bersih kuartal pertama 2022 yang sangat kuat, mengalahkan ekspektasi konsensus. Laba kuartal awal BBCA dan BBNI sejalan dengan konsensus,” ujar Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, Rabu (27/4), dalam riset tertulis.

Berkaca dari kinerja di tiga bulan pertama 2022, bagaimana prospek BBRI hingga penghujung tahun nanti?

BBRI bakal cetak aset yield lebih tinggi

PT Bank Rakyat indonesia Tbk
ShutterStock/HariPrasetyo

Analis Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo memandang, ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Indonesia seharusnya hanya membawa dampak negatif kecil bagi BBRI. 

Pertama, struktur deposit BBRI yang lebih baik, dengan proporsi CASA (currenct account and saving account) di level 63,6 persen. Kedua, rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit/LDR ratio) yang likuid (87 persen) dibanding level normal, yakni 90–92 persen.

Terakhir, karena suku bunga KUR yang disubsidi oleh pemerintah sehingga dapat menjaga kemampuan bayar nasabah sekaligus mempertahankan kualitas aset.

“Ke depannya, menurut kami, BBRI dapat menikmati aset yield yang lebih tinggi karena fokusnya untuk menumbuhkan kredit mikro, termasuk segemn KUR dan ultra mikro,” ujar Handiman.

BBRI diproyeksi bisa raih target pertumbuhan kredit

Ilustrasi Pegadaian/ Dok Perusahaan

Related Topics