MARKET

Menimbang Buah Investasi Taksi Listrik Blue Bird

Meski investasi lebih tinggi, tapi hemat biaya perawatan.

Menimbang Buah Investasi Taksi Listrik Blue BirdSeorang supir Blue Bird sedang mengisi baterai armada listrik e-Silverbird di Markas Utama Blue Bird, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (13/7).
14 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Blue Bird Tbk (BIRD) mesti merogoh kocek lebih dalam untuk meningkatkan jumlah armada listriknya. Meski begitu, investasi pembelian armada mobil listrik diklaim lebih hemat lantaran perseroan mampu menekan biaya perawatan hingga puluhan persen. 

Menurut Wakil Direktur Utama Blue Bird, Adrianto Djokosoetono atau Andre, dibandingkan dengan armada konvensional, perseroan harus merogoh kocek empat kali lebih besar.

“Harga empat kali lipat (dari konvensional) jadi sekitar 600 jutaan lah,” ujar Andre di acara konferensi pers di markas pusat Blue Bird, dikutip Kamis (14/7).

Hingga akhir 2022, BIRD menargetkan menambah kendaraan listrik menjadi sekitar 110 armada. Peningkatannya berkisar di antara 50 hingga 60 unit armada listrik, dengan fokus operasi Jakarta dan Bali.

“Kami sudah memesan 50 unit (armada listrik tambahan," katanya kepada Fortune Indonesia. 

Menekan biaya perawatan

Tampilan kemudi e-Silverbird Tesla milik Blue Bird. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)

Blue Bird telah memulai implementasi armada listrik untuk taksi sejak 2019. Pada tahap awal, perseroan meluncurkan 25 unit BYD E6 A/T dan 4 unit Tesla Model X75D di Jakarta.

Saat ini, BIRD memiliki empat model listrik, yakni Tesla X 75D untuk e-Silverbird, BYD E6 dan T3 untuk e-bluebird, serta Hyundai Ionic dan Kona untuk kendaraan rental jangka panjang Goldenbird.

Total armada listrik BIRD sudah mencapai 60 unit. Adapun, 30 di antaranya dipakai sebagai taksi listrik, sedangkan sisanya disewakan.

Dengan pengadaan kendaraan listrik, Blue Bird mengaku dapat menekan biaya perawatan mobil. “Penghematannya saat ini mencapai 30 persen dari total perawatan mobil konvensional,” kata Vice President Teknik Blue Bird, Bintarti A. Yulianto.

Sebab, menurutnya, kendaraan listrik hanya membutuhkan biaya mengganti ban, kaki-kaki mobil, dan kampas rem.

Guna mendukung operasional armada listrik, Blue Bird telah bekerja sama dengan PLN untuk menyediakan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) sebanyak 15 titik di markas utama perseroan yang berlokasi di Mampang Prapatan.

Related Topics