MARKET

Penjualan Turun, Ini Proyeksi Pendapatan Merdeka Copper 2022

Volume penjualan MDKA di Q4-22 turun secara kuartalan.

Penjualan Turun, Ini Proyeksi Pendapatan Merdeka Copper 2022Tambang emas bawah tanah Merdeka Copper Gold di Tumpang Pitu, Jawa Timur. Doc. MDKA
07 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) diproyeksi membukukan pendapatan US$863 juta sepanjang 2022, berdasarkan kinerja operasionalnya pada kuartal IV 2022.

“Angka itu berada di atas perkiraan konsensus sebesar 96 persen/109 persen proyeksi 2022/konsensus kami,” kata Tim Riset Indo Premier Sekuritas, Erindra Krisnawan dan Reggie Parengkuan, dikutip Selasa (7/2).

Mengacu Riset Indo Premier, kinerja operasional di kuartal IV 2022 melemah akibat menurunnya volume penjualan secara kuartalan. Dengan detail penjualan sebanyak 20,9 ribu oz untuk emas (-47 persen, QoQ); 5,1 ribu ton tembaga (-3 persen, QoQ); dan 10,4 ribu NPI (1 persen, QoQ). Penurunan volume penjualan emas di kuartal akhir 2022 itu karena produksi lebih rendah, walau masih sejalan dengan rencana penambangan.

Dus, Erindra dan Reggie menyebut, volume penjualan emas, tembaga, dan NPI Merdeka Copper berpotensi mencapai 96 persen, 92 persen, dan 103 persen dari proyeksinya untuk 2022.

Lebih lanjut, kinerja average selling price (ASP) kuartalan perseroan pun lebih rendah dari tolok ukur masing-masing. Pada emas misalnya, ASP-nya menurun 11 persen (QoQ) menjadi US$1.711 per oz. Begitu pula dengan ASP tembaga yang turun 24 persen (QoQ) menjadi US$7.326 per ton. Di sisi lain, ASP NPI naik 3 persen (QoQ) menjadi US$15.915 per ton.

Pada perdagangan sesi I, Selasa, saham MDKA terkoreksi 1,74 persen ke level Rp4.530. Di sesi itu, pergerakannya berkisar di antara Rp4.520 sampai Rp4.630.

EBITDA diproyeksi tetap tumbuh walau terjadi kenaikan biaya

Saat volume penjualan menurun, biaya tunai emas, tembaga, dan NPI MDKA justru tetap tinggi, masing-masing di level US$780 per oz, US$5.820 per ton, dan US$14.205 per ton. Secara tahunan, biaya tunai emas dan tembaga melonjak masing-masing 54 persen dan 50 persen.

“Kenaikan biaya tunai tembaga terjadi karena meningkatnya biaya diesel, sedangkan biaya tunai NPI didorong oleh kenaikan harga batu bara,” tulis Erindra dan Reggie dalam riset.

Oleh karena itu, Indo Premier Sekuritas memproyeksikan MDKA membukukan EBITDA kuartal IV 2022 senilai US$44 juta (-30 persen, QoQ; -34 persen, YoY). Secara kumulatif, EBITDA MDKA pada 2022 diperkirakan mencapai US$248 juta, naik 78 persen (YoY).

Tim Indo Premier menyebut, “Itu 99 persen/89 persen dari proyeksi 2022/konsensus kami.”

Meskipun kinerja operasional MDKA di akhir 2022 melemah, perkiraan pendapatan dan EBITDA masih sejalan dengan proyeksi Indo Premier sebelumnya. Proyeksi pertumbuhan EPS (earning per share) pada 2022 adalah 150,3 persen. Sementara rasio price to earning-nya adalah 84,8 kali. Adapun, Indo Premier Sekuritas menetapkan target harga MDKA Rp5.460.

Related Topics