MARKET

Untung Besar, PTBA Bagikan 100% Laba Senilai Rp7,9 T Jadi Dividen

Arus kas PTBA mencapai Rp13 T per akhir 2021.

Untung Besar, PTBA Bagikan 100% Laba Senilai Rp7,9 T Jadi Dividensource_name
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten pertambangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membagikan 100 persen laba bersih 2021 senilai Rp7,91 triliun sebagai dividen. Kebijakan ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Selasa (24/5). 

Direktur Utama Bukit Asam, Arsal Ismail mengatakan, langkah itu diambil dikarenakan arus kas perseroan yang relatif besar hingga akhir 2021—mencapai Rp13 triliun. Sehingga, pembangian dividen ini diyakini tak mempengaruhi keuangan perseroan. 

“Ini tak akan mengganggu kondisi arus kas. Karena untuk pengembangan PTBA ke depannya, masih tersedia dana yang ada,” ujar Arsal melalui konferensi pers daring, dikutip Rabu (24/5).

Jika dibandingkan dengan dividen sebelumnya, panen dividen kali ini jauh lebih tinggi. Tahun lalu, PTBA hanya menebar dividen senilai Rp835 miliar atau setara 35 persen dari seluruh laba bersih pada 2020 yang mencapai Rp2,4 triliun.

Laba tumbuh signifikan

Bukit AsamBukit Asam

Keputusan PTBA membagian 100 persen labanya sebagia dividen tak lepas dari kinerjanya yang ciamik tahun lalu.

Sepanjang 2021,  perseroan mencetak kenaikan laba bersih hingga 231 persen (YoY) dari Rp2,39 triliun. Bahkan, pendapatan usahanya juga tumbuh 69 persen (YoY) dari Rp17,33 triliun menjadi Rp29,26 triliun.

Dalam waktu yang sama, jumlah aset PTBA pun melonjak 50 persen (YoY) dari Rp24,06 triliun ke Rp36,12 triliun per akhir tahun lalu.

Arsal mengungkapkan, ini terjadi karena momentum pemulihan ekonomi global dan nasional, yang akhirnya mendongkrak permintaan batu bara. “

Momentum kenaikan harga komoditas batu bara global yang cukup juga turut mendorong capaian ini,” imbuhnya.

Pada kuartal pertama 2022, perseroan juga membukukan pendapatan yang melesat 105,43 persen (YoY) dari Rp3,99 triliun ke Rp8,2 triliun. Hasil itu sejalan dengan perkiraan analis.

Volume produksi pun melonjak menjadi 6,3 juta ton pada awal 2022; naik 40 persen (YoY). Seiring dengan kenaikan produksi, volume penjualan PTBA pun naik 18,6 persen (YoY) menjadi 7,0 juta ton.

Tak ayal, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Juan Harahap meningkatkan proyeksi pendapatan bersih PTBA pada 2022 dan 2023. Masing-masing sebesar 6,7 persen dan 27,2 persen.