MARKET

Sepanjang September, Emiten Bank Ramaikan Antrean Right Issue di BEI

Aksi itu sejalan dengan pemenuhan kewajiban modal inti.

Sepanjang September, Emiten Bank Ramaikan Antrean Right Issue di BEIBursa Efek Indonesia/Dok. Desy Y/Fortune Indonesia

by Tanayastri Dini Isna KH

08 September 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap setidaknya ada 34 emiten yang mengantre menambah modal lewat penawaran umum terbatas (PUT) melalui rights issue awal September ini. Sebagian besar sektor yang mengantre merupakan emiten keuangan. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan per 6 September 2022 dana yang bakal dihimpun oleh puluhan emiten itu berjumlah Rp33,3 triliun.

Sejumlah emiten yang mengantre tersebut antara berasal dari berbagai sektor, seperti sektor keuangan (14), sektor consumer cyclicals (4), sektor infrastruktur (4), sektor basic materials (3), sektor energi (2), sektor properti dan real estate (2), sektor transportasi dan logistik (2), sektor consumer non-cyclicals (1), sektor kesehatan (1), dan sektor industri (1).

Hingga semester pertama 2022, sudah ada 15 emiten yang menggelar rights issue; meningkat 36,4 persen (YoY). Dari segi nilai, dana yang terhimpun mencapai Rp15,7 triliun.

“Kami harap, kondisi pasar modal yang kondusif, dukungan ataupun pengawasan dari OJK dan SRO, serta kepercayaan stakeholder bisa memberi iklim positif bagi penggalangan dana pasar modal, termasuk lewat rights issue,” ujar Nyoman.

Sektor finansial mendominasi guna penuhi regulasi modal inti

Ilustrasi Bank Raya/Dok Bank Raya

Sejumlah bank yang mengantre dalam pipeline rights issue, guna mematuhi regulasi modal inti minimal bank yang mencapai Rp3 triliun–sejalan dengan POJK Nomor 12/POJK.02/2020. Batas akhir bank umum memenuhinya jatuh pada 31 Desember 2022, sedangkan bank pemerintah daerah pada 31 Desember 2024.

Berikut beberapa emiten finansial yang akan menggelar rights issue:

  • Bank Victoria International

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) bakal menawarkan 5 miliar lembar saham bernilai nominal Rp100 per saham. Selain untuk memperkuat modal, BVIC juga akan memakainya sebagai modal kerja, tepatnya untuk ekspansi kredit. Perseroan baru akan meminta restu pemegang saham pada 20 September 2022.

  • Bank Syariah Indonesia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) bakal melepas maksimal 6 miliar saham seri B, bernilai nominal Rp500 per lembar. Dengan potensi dana terkumpul senilai Rp5 triliun, BSI akan memakainya dalam distribusi pembiayaan demi menyokong pertumbuhan kinerja bisnis. Perizinan melakukan aksi korporasi itu baru akan dilakukan pada 23 September 2022.

  • Bank Raya Indonesia

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) juga akan melepas maksimal 3,5 miliar saham lewat rights issue, bernilai nominal Rp100. Di luar penguatan struktur permodalan, dana terhimpun juga diperuntukkan untuk distribusi kredit dan ekspansi modal kerja. Permintaan izin akan dilakukan pada 22 September lewat RUPSLB.

  • Bank Tabungan Negara

Bank pelat merah ini juga akan menggelar rights issue pada paruh kedua 2022, sejalan dengan wacana penyertaan modal negara (PMN) pemerintah sejumlah RP2,98 triliun. Itu setara dengan 60 persen saham BBTN. RUPSLB untuk meminta izin rights issue akan berlangsung pada 20 September 2022.