MARKET

The Fed Naikkan Suku Bunga, Akankah IHSG Tembus Level 7.000 ?

IHSG semakin mendekati level 7.000 setelah putusan The Fed.

The Fed Naikkan Suku Bunga, Akankah IHSG Tembus Level 7.000 ?ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

by Tanayastri Dini Isna KH

17 March 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini (17/3) diprediksi kembali menguat, setelah kemarin, Rabu (16/3) indeks naik 1,07 persen ke posisi 6.992. IHSG berpeluang kembali melesat, setelah The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan 0,25 persen, pertama kalinya dalam tiga tahun. 

Analis Riset Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed menjadi sentimen utama pasar saat ini. Para investor akan mencermati dampak putusan itu terhadap pasar saham. Ditambah, tekanan inflasi mulai berkurang setelah menurunnya harga minyak.

Dia memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak di rentang support 6.961 dan 6.930 serta resisten 7.007 dan 7.022.

Sejumlah saham yang ia soroti pada perdagangan hari ini di antaranya: CTRA, BBCA, MNCN, ASII, ERAA, BBRI, BGTG, BBTN, dan DSNG.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memperkirakan IHSG berpotensi naik ke level 7.067 jika berhasil melampaui resisten 6.997. 

“Level support IHSG berada di 6.900-6760, sementara level resistennya di 6997-7067. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross,” jelas Ivan dalam riset yang terima Fortune Indonesia.

BBCA, INKP, KLBF, PTBA, dan TOWR adalah deretan saham yang Ivan rekomendasikan untuk dipantau hari ini.

The Fed naikan suku bunga acuan

Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.

The Fed akhirnya memberi sinyal kuat kenaikan suku bunga acuan sebanyak enam kali pada pertemuan tahun ini; dengan target proyeksi median suku bunga di kisaran 1,9 persen. Pemimpin The Fed, Jerome Powell memutuskan menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps), kenaikan pertama sejak 2018.

Setelah pengumuman semalam, pasar memberikan respons positif, tergambar dari menghijaunya bursa Amerika dan dunia. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai sejauh ini The Fed berusaha mengimplementasikan cara soft landing dalam mengambil kebijakan suku bunga, sehingga proses pengetatan kebijakan moneternya tak menyakiti pasar.

“Kami melihat saat ini apa yang dilakukan oleh Powell sudah sangat tepat dan bijak, bahwa Powell dapat melakukan kenaikkan tingkat suku bunga tanpa menyakiti semua pihak," kata Nico. 

The Fed juga mengungkap proyeksi terbaru terkait pemulihan ekonomi. Menurut bank sentral, inflasi masih akan lebih tinggi, yakni di kisaran 4,3 persen dan akan menurun menjadi 2,3 persen pada 2024. Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga dikoreksi dari 4 persen menjadi 2,8 persen.

Dengan demikian, Nico memprediksi IHSG hari ini akan menguat terbatas di rentang 6.877–6.987. Saham yang ia pantau pagi ini, yakni: RALS, ASII, dan BBNI.