NEWS

3 Sektor Potensial pada Kerja Sama Indonesia dan Vietnam

Kedua negara mewakili 45% ekonomi ASEAN.

3 Sektor Potensial pada Kerja Sama Indonesia dan VietnamIlustrasi kerja sama. (Pixabay/Tumisu)
09 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia dan Vietnam mewakili sekitar 45 persen perekonomian organisasi kawasan ASEAN. Selain itu, dalam hal perekonomian dan pembangunan, Indonesia dan Vietnam merupakan mitra kuat.

Duta Besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, mengatakan Vietnam menempati urutan ke-9 sebagai tujuan ekspor terbesar Indonesia secara global. “Kedua negara telah menargetkan nilai perdagangan US$10 miliar pada 2021,” ujarnya seperti dikutip Antara (8/11).

Dalam sebuah webinar berjudul "Ekonomi, Kesehatan Masyarakat, dan Pariwisata", Duta Besar Vietnam untuk Indonesia, Pham Vinh Quang, mengatakan kedua negara akan terus memperkuat kerja sama dalam memerangi pandemi COVID-19. “Diharapkan pemulihan ekonomi terus berjalan dengan mengutamakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Vietnam dan Indonesia mengadopsi kerangka kerja ASEAN tentang pemulihan ekonomi. Hal ini berfokus pada sumber daya manusia, integrasi ekonomi, digitalisasi, dan kemajuan. Denny Abdi mengatakan terdapat 3 sektor potensial kerja sama antara Indonesia dan Vietnam.

Industri perikanan

Industri perikanan, katanya, adalah potensi pertama yang dapat dijajaki dalam kerja sama Indonesia dan Vietnam. Kedua negara memiliki wilayah laut yang cukup luas di kawasan ASEAN dan saling berbatasan. Vietnam punya 700.000 km2 dan Indonesia memiliki 5,8 km2 wilayah laut.

“Untuk garis pantai, Vietnam memiliki 3200 kilometer, sedangkan garis pantai Indonesia adalah 95.000 kilometer. Kedua negara tertarik untuk mengembangkan industri perikanan,” kata Denny pada acara webinar tersebut.

Teknologi tinggi dan ekonomi digital

Digitalisasi adalah salah satu poin dalam kerangka kerja sama yang diadopsi dari ASEAN. Seperti diketahui, pandemi COVID-19 telah meningkatkan pertumbuhan industri digital dengan cukup pesat. 

Hemat Denny, kedua negara memiliki populasi berusia muda yang besar. Lalu, kelompok berpenghasilan menengah di kedua negara pun berkembang pesat. Oleh karenanya, menurut Denny, kedua negara harus memperhatikan industri teknologi tinggi dan ekonomi digital.

Related Topics