ASEAN-US Joint Vision Statement Sepakati 5 Poin Kerja Sama
Meningkatkan kemitraan ASEAN-AS jadi strategis komprehensif.
Jakarta, FORTUNE – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Amerika Serikat (AS) menghasilkan ASEAN-US Joint Vision Statement atau pernyataan visi bersama. Terdapat lima poin kerja sama meningkatkan kinerja berbagai sektor strategis.
“Sebagai koordinator, Indonesia memimpin proses perundingan vision statement ini. KTT berhasil menyepakati secara prinsip peningkatan kemitraan ASEAN-Amerika Serikat dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dikutip dari laman resmi Setkab, Selasa (17/5).
Retno mengatakan, pembahasan detail mengenai kemitraan ini akan dilanjutkan dan akan diluncurkan pada KTT ASEAN-AS November mendatang. Kehadiran Presiden RI pada rangkaian pertemuan KTT ASEAN-AS diharapkan dapat memperkuat kerja sama konkret antara ASEAN dan AS demi berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Indo-Pasifik.
“Keseluruhan rangkaian acara berjalan dengan lancar. Diskusi dilakukan secara sangat terbuka. Diskusi atau pertemuan-pertemuan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dengan pemerintah, tetapi juga dengan kongres dan juga dengan kalangan bisnis,” kata Retno Marsudi.
1. Sektor kesehatan
Terdapat 5 komitmen yang dihasilkan untuk penguatan kerja sama berbagai bidang. Pertama, penguatan kerja sama pemulihan pandemi dan keamanan kesehatan guna memperkuat resiliensi atau ketahanan kesehatan kawasan melalui program ASEAN-US Health Futures Initiative.
“Amerika mendukung ASEAN untuk menguatkan kapasitas manufaktur berkelanjutan untuk produk medis esensial serta riset bersama,” ujarnya.
2. Sektor ekonomi dan konektivitas
Kedua, komitmen yang dibentuk berkenaan dengan peningkatan kerja sama ekonomi dan konektivitas, antara lain untuk memfasilitasi penguatan rantai pasok dan konektivitas kawasan untuk peralatan medis, obat-obatan, vaksin, komoditas pertanian.
Selain itu, komitmen yang terbentuk juga mendorong kemajuan transportasi berkelanjutan, termasuk kendaraan listrik, serta memperkuat kapasitas cyber security dan pemajuan literasi digital yang inklusif.
3. Sektor perubahan iklim
Komitmen ketiga, yaitu peningkatan kerja sama dalam menanggulangi perubahan iklim. Melalui program US-ASEAN Climate Futures dialokasikan dana untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contributions (NDCs) dari negara-negara ASEAN.
“Selain itu, juga didorong kemitraan publik swasta untuk mendukung percepatan transisi energi bersih, antara lain melalui skema financing, blended finance, dan transfer teknologi,” ujarnya.
4. Sektor pendidikan
Komitmen keempat yang terbentuk adalah peningkatan kerja sama pendidikan termasuk penguatan kolaborasi universitas dan perusahaan.
Salah satunya, program the Billion Futures dialokasikan peningkatan pembangunan pendidikan, pelatihan guru, dan promosi pengarusutamaan gender.
5. Sektor maritim
Komitmen terakhir, mencakup peningkatan kerja sama maritim yang tertuang melalui ASEAN-led mechanism.
“Dalam bentuk memperkuat koordinasi antar maritime law enforcement agency di bidang maritime domain awareness, search and rescue, keamanan maritim dan pemberantasan IUU (illegal, unreported, and unregulated) fishing,” kata Retno.