NEWS

BPOM Izinkan Sinopharm Jadi Vaksin Booster, Ini Alasannya

Sinopharm jadi vaksin booster keenam yang dapat izin.

BPOM Izinkan Sinopharm Jadi Vaksin Booster, Ini AlasannyaIlustrasi vaksin Covid-19. (Pixabay)
02 February 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) vaksin Sinopharm sebagai vaksin booster. Vaksin yang diproduksi Cina ini telah didaftarkan oleh PT Kimia Farma untuk penggunaan booster homolog untuk usia dewasa 18 tahun atau lebih yang telah mendapatkan dosis primer lengkap sekurang-kurangnya 6 bulan.

“Sesuai persyaratan penggunaan darurat, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap aspek khasiat dan keamanan mengacu pada standar evaluasi vaksin Covid-19 untuk vaksin Sinopharm sebagai dosis booster homolog untuk dewasa 18 tahun ke atas,” ujar Kepala Badan POM, Penny K. Lukito dalam keterangan resmi di laman Badan POM, Rabu (2/1).

Penny menambahkan, persetujuan ini akan menambah alternatif vaksin booster yang beredar di masyarakat. Sinopharm akan menjadi vaksin ke-6 yang mendapatkan EUA dari Badan POM, setelah CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.

Aspek Keamanan

Penny mengungkapkan, dari aspek keamanan, penggunaan vaksin Sinopharm sebagai booster dapat ditoleransi dengan baik. Adapun frekuensi, jenis, dan keparahan reaksi sampingan atau kejadian yang tidak diharapkan (KTD) setelah pemberian vaksin penguat lebih rendah dibandingkan saat pemberian dosis primer.

Selama ini, KTD yang sering terjadi biasanya berupa reaksi lokal, seperti nyeri di tempat suntikan, pembengkakan, dan kulit yang jadi merah. Ada pula reaksi sistemik, misalnya pusing, lelah, dan nyeri otot.

Aspek Imunogenitas

Sementara dari sisi Imunogenitas atau khasiatnya, peningkatan respon imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti-IgG, masing-masing 8,4 kali dan 8 kali lipat dibanding sebelum diberi booster.

Menurut Penny, respons imun setelah pemberian vaksin penguat Sinopharm lebih tinggi dibandingkan respon imun pada waktu vaksinasi primer.

Related Topics