NEWS

Imbas Kenaikan Harga BBM, Harga Produk Ekraf Diprediksi Melonjak 20%

Produk yang akan naik di antaranya: kuliner, kriya, fesyen.

Imbas Kenaikan Harga BBM, Harga Produk Ekraf Diprediksi Melonjak 20%ilustrasi merancang bisnis berbasis ide kreatif (unsplash.com/Firmbee)
06 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, memperkirakan kenaikan harga produk-produk ekonomi kreatif (ekraf) dalam negeri imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Kenaikan tersebut diprediksi berkisar antara 10-20 persen.

Sandiaga mengatakan, produk ekraf yang berpotensi naik di antaranya kuliner, kriya, dan fesyen. “Yang paling mendapatkan pukulan adalah peningkatan dari harga-harga bahan pasok utama untuk produk-produk ekraf,” katanya dalam Weekly Brief Meeting, Senin (5/9).

Oleh karena itu, Sandiga menilai perlunya dukungan pendanaan bagi para pelaku ekraf, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di tengah kenaikan harga BBM. Terlebih, ekonomi kreatif Indonesia sudah diposisi tiga besar dunia, setelah Amerika dan Korea.

“Kita akan ajukan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu), seandainya diperlukan bantalan sosial (Bansos) bagi para pelaku Parekraf, terutama masyarakat rentan yang pendapatannya di bawah Rp3 juta sebulan, yang paling terdampak,” kata Sandiaga.

Siasat hadapi kenaikan harga BBM

Menparekraf, Sandiaga S. Uno.
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)

Sandiaga menyarankan para pelaku ekraf untuk mensiasati kenaikan harga BBM dengan sejumlah strategi. “Para pelaku parekraf bisa menghitung secara cermat dan meningkatkan efisiensi melalui pengetatan cost (biaya). Konsepnya adalah be a cost leader,” katanya.

Selain itu, kata Menparekraf, adalah memperluas pasokan bahan baku produk-produk ekraf untuk dapat harga yang lebih terjangkau melalui suplai terpercaya. Para pengusaha ekraf juga bisa lebih bijak dalam mengelola arus keuangan.

“Kelola arus kas dengan bijak, cash is king. Intinya bagaimana kita bisa menunda jika kebutuhan itu tidak terlalu mendesak, kita bisa memprioritaskan bagaimana usaha kita, terutama di sektor parekraf bisa bertahan," katanya. 

Menurutnya, banyak pelaku usaha gagal bukan karena melewatkan kesempatan, tapi karena tidak cukup sabar dalam menunggu saat yang tepat. 

Jumlah kunjungan wisata bisa turun

Salah satu atraksi budaya daerah di kawasan desa wisata.
Salah satu atraksi budaya daerah di kawasan desa wisata. (dok. Kemenparekraf)

Related Topics