NEWS

BI Ungkap 4 Strategi Atasi Scarring Effect Akibat Pandemi Covid-19

Forum G20 berperan penting menangani 4 isu prioritas ini.

BI Ungkap 4 Strategi Atasi Scarring Effect Akibat Pandemi Covid-19Banyak perusahaan mempertahankan pegawai meskipun terkena efek pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
10 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan ada empat isu prioritas yang perlu diperhatikan untuk mencegah dampak krisis berkepanjangan (scarring effect) akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Keempat hal ini menurutnya adalah pengurangan pengangguran dan peningkatan kualitas tenaga kerja; realokasi modal untuk mengatasi stagnasi produksi dan investasi; keseimbangan upaya peningkatan produktivitas dengan kesiapan dalam situasi pandemi; serta pemanfaatan teknologi digital di berbagai lini.

“G20 memainkan peran penting mengatasi scarring effect, dengan mengkalibrasi kebijakan untuk mendorong produktivitas, memacu investasi, penguatan pasar tenaga kerja, dan mendukung relokasi modal,” ujar Perry seperti dikutip laman resmi Bank Indonesia, Kamis (10/3).

Perry menegaskan, keempat fokus utama ini perlu diperhatikan untuk mengatasi scarring effect dan menjaga pertumbuhan ekonomi di masa depan.

Berikut ini adalah detail mengenai keempat isu dan strategi mengatasi dampak lanjut scarring effect. 

Peningkatan kualitas tenaga kerja

Peningkatan kualitas tenaga kerja dan pengurangan angka pengangguran menjadi  fokus perhatian pertama. Masyarakat dapat mengembangkan kemampuan baru, agar lebih kuat menghadapi berbagai kemungkinan situasi yang terjadi.

“Korporasi perlu menata ulang kerangka bisnis, struktur keuangan, pengelolaan, dan tentu saja pengadosian sistem digital untuk lebih maju lagi,” ujar Perry.

Realokasi modal

Dia juga mengungkapkan, realokasi modal juga diperlukan untuk mengatasi stagnasi produksi, operasional, dan mendukung investasi untuk meningkatkan produktivitas.

“Sistem perbankan perlu untuk memfokuskan kembali pemberian kredit pada sektor prioritas dan modal kerja, untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan perusahaan untuk terus mengembangkan bisnisnya,” kata Perry.

Related Topics