Jokowi Minta Kerja Sama ASEAN-Uni Eropa Utamakan Prinsip Kesetaraan
ASEAN-Uni Eropa maju bersama dan maju setara.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa kerja sama antara negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Uni Eropa harus mengutamakan prinsip kesetaraan.
Menurutnya, kerja sama yang selama ini berjalan memang seringkali menghadapi banyak tantangan, namun perbedaan tersebut harus bisa diselesaikan. “Tidak boleh ada pemaksaan, tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” ujar Jokowi di hadapan peserta konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Uni Eropa di Brussel, Belgia, Rabu (14/12).
Menurut Presiden, KTT ASEAN-Uni Eropa yang juga menandai 45 tahun kerja sama kedua regional ini merupakan tonggak untuk terus maju bersama sekaligus memastikan kemajuan yang merata. Apalagi, pandemi dan krisis multidimensi yang tengah dihadapi dunia mengajarkan bahwa tumbuh bersama menuju sejahtera adalah satu-satunya pilihan terbaik.
Pertumbuhan pesat ASEAN
Jokowi juga menyampaikan, Asia Tenggara sudah menjadi kawasan dengan ekonomi yang kuat serta menjadi episentrum pertumbuhan dunia. Oleh karena itu, bekerja sama dengan negara-negara di kawasan ASEAN bisa jadi kerja sama antarnegara yang saat ini paling menguntungkan.
Pada September lalu, dewan bisnis ASEAN-Uni Eropa mengeluarkan hasil survei tentang persepsi bisnis di ASEAN. Hasilnya, sebanyak 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik; 69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam dua tahun ke depan.
"97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA (Free Trade Area) ASEAN-Uni Eropa dan anggotanya,” ujarnya.
Besaran kerja sama ASEAN-Uni Eropa
Jokowi mengungkapkan, hubungan perdagangan antara ASEAN dan Uni Eropa pada tahun 2021 sebesar US$268,9 miliar. Ini menjadi yang ketiga terbesar setelah Cina dan Amerika Serikat.
Selain itu, foreign direct investment (FDI) dari Uni Eropa ke ASEAN sebesar US$26 miliar pada 2021, merupakan FDI terbesar kedua setelah Cina. “Inilah kenapa terus kita perkuat, terus kita tingkatkan hubungan yang baik antara ASEAN dan Uni Eropa,” katanya.
Ia pun menginginkan ingin ada peningkatan perdagangan dari Indonesia ke Uni Eropa, begitu juga sebaliknya.
Pertemuan dengan Raja Belgia
Jokowi berkesempatan untuk melakukan pertemuan dengan Raja Belgia, Philippe Leopold Louis Marie di Istana Laeken, Brussel. Jokowi pun menyampaikan apresiasinya atas hubungan kedua negara yang sudah terjalin lebih dari 70 tahun.
“Belgia menjadi mitra penting dan strategis Indonesia. Sebagai bagian dari Komisi Tiga Negara tahun 1949, Belgia menjadi bagian penting sejarah kemerdekaan Indonesia. Belgia juga salah satu negara Eropa yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia,” katanya.
Pertemuan itu juga membahas isu penguatan kerja sama ekonomi, dan kerja sama di bidang perubahan iklim. “Saya rasa kedekatan ini menjadi modal penting kemitraan Indonesia-Belgia ke depan,” ujarnya