NEWS

Jurus Kemenparekraf Optimalkan Peluang Tren Wisata Spontan

Mulai dari transportasi sampai aplikasi.

Jurus Kemenparekraf Optimalkan Peluang Tren Wisata SpontanIlustrasi Perjalanan Wisata/Pixabay
17 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan bahwa wisata spontan sedang digandrungi sejumlah kalangan dan menjadi tren baru. Jenis wisata ini diklaim meningkat hingga 14 persen pada 2022.

“Wisata spontan atau biasa yang dikenal wisata yang instan ini semakin terpacu dengan pelonggaran aturan PPKM, kami ingin wisata spontan jadi momentum kita untuk mengambil keputusan kebijakan-kebijakan untuk bisa kita sesuaikan,” kata Sandiaga seperti dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Selasa (17/1).

Ia menyampaikan bahwa tren baru wisata spontan ini terlihat dari 2,4 juta pemesanan transportasi yang dilakukan satu hari sebelum melakukan perjalanan, atau bahkan pada saat hari melakukan perjalanan.

Momentum tren wisata spontan ini, Sandiaga meyakini bakal mempercepat target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara, dengan nilai kontribusi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di atas 4 persen pada 2023.

Optimalisasi transportasi

Menparekraf, Sandiaga S. Uno.
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (dok. Kemenparekraf)

Untuk mengoptimalkan peluang tren wisata spontan atau impulsive tourism, Sandiaga menyatakan akan terus berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan mengoptimalkan kapasitas transportasi dan angkutan, ketersediaan kursi, baik dari luar maupun dalam negeri, serta penambahan kapasitas transportasi darat dan laut.

“Menteri Perhubungan, Bapak Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pemulihan tingkat penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen sementara jumlah demand-nya belum maksimal, masih 40 persen sampai 50 persen. Sedangkan penerbangan dari dan keluar negeri mencapai 33 persen sepanjang pemulihan pandemi,” kata Menteri Sandiaga.

Menurutnya, perjalanan wisata secara kuantitatif berkontribusi cukup besar untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara.

Desa wisata

Desa Wisata Sembungan, Wonosobo.
Desa Wisata Sembungan, Wonosobo. (dok. Kemenparekraf)

Related Topics