Kunjungi Eropa, Jokowi Bawa Misi Perdamaian dan Hentikan Perang
Jokowi juga membawa misi perdamaian dan menghentikan perang.
Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara. Jokowi membawa sejumlah misi terkait kepentingan Indonesia dan negara berkembang lain, hingga misi perdamaian dan upaya menghentikan perang.
Selain menghadiri KTT G7 di Jerman, Jokowi juga akan mengunjungi Ukraina dan Rusia, seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya.
“Kunjungan ini bukan hanya penting bagi Indonesia tetapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (27/6).
Selain negara Eropa, Jokowi juga dijadwalkan akan berkunjung ke Uni Emirat Arab untuk melanjutkan kembali pembahasan kerja sama ekonomi dan investasi antara Indonesia dengan negara tersebut.
Jokowi bawa misi perdamaian
Dalam kunjungannya ke Ukraina dan Rusia, Jokowi membawa misi Indonesia untuk membuka ruang dialog terkait perdamaian. “Karena memang perang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali,” katanya.
Seperti halnya dalam rencana pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, saat bertemu Presiden Rusia, Vladimir Putin pun, Presiden Jokowi akan mengarahkan pembicaraan dalam rangka menghentikan perang yang masih terjadi.
“Saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” ujarnya.
Partner country dalam KTT G7
Sebelumnya, Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia berperan sebagai partner country dalam KTT G7 di Jerman. “Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia,” ucapnya.
Jokowi mengakui bahwa upaya untuk menyatukan berbagai kepentingan antarnegara seperti saat ini memang tidak mudah. Namun, ia meyakini perdamaian dan solusi menghadapi berbagai krisis dunia ini sangat layak untuk diupayakan.
Pengamanan optimal disiapkan
Dalam kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diketahui telah menyiapkan 39 personelnya untuk mengamankan Presiden. Tim ini terdiri dari pengamanan yang akan terus menempel pada Jokowi, tim advance, dan tim khusus yang akan bersiaga di lokasi acara diadakan.
Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, mengatakan bahwa persiapan sudah dilakukan secara menyeluruh, mulai dari latihan dalam berbagai skenario, hingga peralatan yang akan dibawa. "Perlengkapan pun sudah kami siapkan, helm, rompi, yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kegiatan di sana, kita juga sudah siapkan semuanya,” katanya dalam keterangan, Senin (27/6).
Budi mengatakan tim juga bakal membawa senjata api laras panjang dengan amunisi tak terbatas untuk penjagaan Jokowi. Menurutnya, pihak Ukraina sudah mengizinkan untuk membawa perlengkapan tersebut.