NEWS

Deteksi Potensi Penyakit di Masa Depan, Kemenkes Luncurkan BGSi

Genome sequencing mungkinkan ketepatan pengobatan penyakit.

Deteksi Potensi Penyakit di Masa Depan, Kemenkes Luncurkan BGSiMenteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, saat meluncurkan BGSi. (Tangkapan layar)
15 August 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Biomedical & Genome Science Initiative (BGSi). Cara ini diharapkan mampu mengoptimalkan ketepatan sistem pengobatan atas penyakit-penyakit yang kemungkinan berkembang dan diderita masyarakat di masa mendatang.

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan BGSi mengandalkan teknologi pengumpulan informasi genetik (genom) dari manusia maupun patogen seperti virus dan bakteri atau biasa disebut Whole Genome Sequencing (WGS). Sebelumnya teknologi ini mulai dikembangkan dan dimanfaatkan dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

“Teknologi ini sangat penting untuk kesehatan masyarakat ke depan. Melalui bioteknologi genome sequensing ini, kemampuan kita untuk mengidentifikasi sumber penyakit dan mengobatinya akan sangat pasti dan personal,” ujar Menkes Budi, salam keterangan yang dikutip dari laman Kemenkes, Senin (15/8).

Pengembangan metode WGS melalui BGSi

Acara peluncuran BGSi, Minggu (14/8).
Acara peluncuran BGSi, Minggu (14/8). (Tangkapan layar)

Metode WGS akan dimanfaatkan untuk penelitian pengembangan pengobatan pada enam kategori penyakit utama lainnya, yaitu kanker, penyakit menular, penyakit otak dan neurodegeneratif, penyakit metabolik, gangguan genetik, dan penuaan.

“Bagusnya kita tahu secara pasti diagnosis dan treatmennya. Contohnya sakit batuk, walaupun gejalanya sama namun di setiap orang sakitnya bisa berbeda-beda. Dengan adanya BGSi ini, kita bisa identifikasi lebih cepat sakitnya apa, sehingga bisa segera kita obati,” kata Menkes.

Dalam implementasinya, kata Budi, BGSi akan dilaksanakan di tujuh rumah sakit vertikal yaitu RSUPN RSCM, RS Pusat Otak Nasional (RS PON), RSPI Sulianto Saroso, RSUP Persahabatan, RS Kanker Dharmais, RSUP Sardjito, dan RS Prof I.G.N.G. Ngoerah.

Target ke depan

Alat untuk melakukan genome sequencing.
Alat untuk melakukan genome sequencing. (Pixabay/Kennethr)

Related Topics