NEWS

Menkes: Genome Sequencing Revolusi Sains yang Pengaruhi Peradaban

Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA.

Menkes: Genome Sequencing Revolusi Sains yang Pengaruhi PeradabanMenkes, Budi Gunadi, pada peresmian Genomics Hub, Rabu (13/4). (dok. Kemenkes)
15 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa genome sequencing merupakan revolusi pengetahuan kesehatan yang mempengaruhi peradaban manusia di dunia.

Berkaca pada sejumlah revolusi pengetahuan yang mengubah peradaban, seperti relativitas fisika atau penemuan komputer, Budi Gunadi mengatakan saat ini terjadi revolusi pengetahuan hidup yang dimulai dengan penemuan komponen terkecil makhluk hidup yang disebut gen.

“Ini ke depannya akan menjadi dasar masa depan dunia kesehatan, pengobatan, genome sequence, antibodi, dan sebagainya,” ujar Menkes saat meresmikan Genomics Hub GSI Lab, seperti dikutip dari laman SehatNegeriku, Kamis (14/4).

Ia berharap, Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan baik dalam dunia kesehatan ini. “Saya akan undang teman-teman untuk membangun ekosistemnya. Bukan hanya dari pengambilan sampelnya, aturannya, database-nya, biotech-nya, tapi termasuk saya akan kumpulkan investor-investornya,” kata dia. 

Proses rumit dan mahal

Alat untuk melakukan genome sequencing.
Alat untuk melakukan genome sequencing. (Pixabay/Kennethr)

Menteri Budi menceritakan, pada awal ia menjabat sebagai Menkes pada akhir 2020, Indonesia baru bisa melakukan sekitar 140 genome sequence sejak Maret 2020–dilakukan oleh 1 laboratorium. Sedangkan Singapura sudah melakukan sebanyak 5.000 dan Inggris 20.000.

“Setelah itu, kita berhasil per 8 Januari (2021), membangun jaringan genome sequence di Indonesia, 12 lab. Sejak itu, kita bisa meningkatkan genome sequence secara bertahap, sehingga di akhir 2021 kita sudah bisa melakukan sekitar hampir 30.000 genome sequence,” ujar Menkes.

Virus Covid memiliki sekitar 30.000 genomics yang bisa ditelaah untuk mengetahui varian, sehingga manusia bisa mengambil langkah, kebijakan, dan keputusan untuk mengatasinya. Di awal pengembangannya, genome sequence adalah metode yang sangat mahal, karena butuh sekitar US$1 per 1 genome.

“Jadi, kalau manusia itu ada 3 milyar genome, maka itu membutuhkan US$3 miliar sekali proses. Tapi, ini akan turun terus, dan nanti diperkirakan bisa turun di bawah US$100 (untuk memeriksa satu manusia),” kata Menteri Budi. “Sekarang saya udah dapat penawaran US$250 per paket genome sequence. Jadi, saya merasa masa depan genome sequence ini bagus.”

Genomics Hub Lab

Ilustrasi tes di laboratorium. Shutterstock/MB.Photostock

Related Topics