NEWS

Menkominfo Ungkap Potensi Pembangunan Pusat Data Nasional

Pusat data adalah contoh infrastruktur hilir digitalisasi.

Menkominfo Ungkap Potensi Pembangunan Pusat Data NasionalIlustrasi ekonomi digital. (Pixabay/Geralt)
20 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyampaikan pembangunan pusat data nasional di empat wilayah Indonesia–Jakarta, Batam, Labuan Bajo, dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara–memiliki potensi besar.

Menurutnya, pusat data adalah infrastruktur digital hilir yang akan terus dikembangkan pemerintah dengan serius. “One data policy dan data driven policy bisa diterapkan kalau pemerintah punya pusat data sendiri yang berbasis cloud,” ujarnya dalam keterangan pers, usai pembukaan pertemuan ketiga Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Labuan Bajo, Rabu (20/7).

Pusat data merupakan konsolidasi data pemerintah untuk menghasilkan satu data dengan mudah. Industri data sangat penting, tak hanya untuk kepentingan ekonomi, namun juga terkait berbagai sektor lain, seperti geopolitik, geostrategis, dan kedaulatan negara.

Tak hanya bangun hulu digitalisasi

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara \"kick off\" Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL/nym.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate menyampaikan paparannya dalam acara "kick off" Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Selasa (15/3/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/POOL/nym.

Pembangunan digitalisasi di hilir melalui pusat data nasional, adalah bukti bahwa pemerintah tidak semata hanya membangun infrastruktur digital di bagian hulu saja. Kedua bagian hulu maupun hilir sama pentingnya dan harus terus dikembangkan, supaya sektor ini dapat bertumbuh masif.

Indonesia masih memiliki konsumsi data per kapita yang sangat rendah, yakni sekitar 1 watt per kapita. Padahal, Singapura sudah mencapai 100 watt per kapita, kemudian Jepang mencapai 10 watt per kapita. “Artinya potensi sangat besar!” katanya.

Tantangan yang masih ada

ilustrasi : ekonomi digital
Shutterstock/Treecha

Related Topics