NEWS

Pacu Ekspor, Pelindo Siapkan Layanan Direct Call Belawan-India

Direct call bisa bawa Pelindo masuk jaringan global.

Pacu Ekspor, Pelindo Siapkan Layanan Direct Call Belawan-IndiaPelabuhan Belawan. (dok. kementerian BUMN)
30 January 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Pelabuhan Indonesia Persero (Pelindo) tengah mempersiapkan Belawan menjadi pelabuhan yang melayani pengapalan langsung atau direct call ke India. Guna merealisasikan ini, Pelindo bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA).

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan India merupakan salah satu negara yang dibidik untuk pelayaran direct call lantaran memiliki potensi yang cukup strategis. “Pelayaran direct call akan menjadi salah satu ikhtiar penting untuk meningkatkan daya saing eksportir, sekaligus menghemat devisa,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Senin (30/1).

Direct call, menurut Arya, akan mempercepat proses ekspor dari Indonesia menuju India, mengingat selama ini pengangkutan komoditas tidak bisa dikapalkan langsung menuju negara tujuan. Akibatnya, para eksportir harus menanggung biaya sea freight yang mahal dan waktu tempuh yang cukup lama. Ditambah lagi, banyaknya devisa yang dihabiskan karena pembayaran dalam mata uang asing.

Ekspor ke India

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga ketika ditemui di Sarinah, Jakarta, Selasa (17/5). (Eko Wahyudi/Fortune Indonesia)

Selain menjadi negara yang dinilai strategis, India juga dianggap memiliki hubungan dagang yang cukup baik dengan Indonesia. Nilai dan Volume perdagangan Indonesia dan India terus mengalami peningkatan.

Data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade) menunjukkan bahwa nilai perdagangan Indonesia-India pada tahun 2016 mencapai US$16,92 miliar, namun dalam lima tahun angka ini meningkat hampir 25 persen menjadi US$20,96 miliar.

Adapun komoditi ekspor Indonesia ke India, antara lain adalah batu bara yang mencapai US$4,3 miliar pada 2021, produk kelapa sawit US$3,4 miliar, besi dan baja US$1 miliar, bahan kimia US$575 juta, dan karet senilai US$331 juta. Sementara, Indonesia sendiri mengimpor komoditas seperti kendaraan bermotor, alat telekomunikasi, bahan bakar, daging kerbau, sampai pakan ternak.

Mitra strategis

Presiden Jokowi menyerahkan simbol Presidensi G20 ke Perdana Menteri India, Narendra Modi.
Presiden Jokowi menyerahkan simbol Presidensi G20 ke Perdana Menteri India, Narendra Modi. (Tangkapan layar)

Related Topics