NEWS

Kenaikan Harga Global, Jokowi Minta Pengamanan Pangan dan Energi

Subsidi pupuk, harus diberikan tepat sasaran.

Kenaikan Harga Global, Jokowi Minta Pengamanan Pangan dan EnergiSidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4). (dok. Setpres)
05 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Konflik Rusia-Ukraina, telah mengakibatkan lonjakan harga komoditas global–khususnya energi dan pangan–sekaligus tekanan inflasi domestik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta kementerian segera mengambil langkah tepat, dalam melindungi daya beli masyarakat.

“Ada dua akibat (dari situasi global), satu terkait dengan penerimaan ekspor tentu akan ada kenaikan tetapi juga ada transmisi di dalam negeri yang tidak bisa seluruhnya ditransmisikan ke masyarakat. Oleh karena itu, tadi arahan Bapak Presiden bahwa perlindungan sosial perlu dipertebal,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Ekon), Airlangga Hartarto, menyampaikan arahan Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna (SKP), Selasa (5/4).

Sebelumnya telah mengumumkan kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng yang diberikan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH), serta 2,5 juta PKL yang berjualan makanan gorengan. Sementara, bantuan PKH, Kartu Sembako, serta BLT Desa, juga terus digulirkan. 

Pemerintah juga akan mulai menerapkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Bantuan Produksi Usaha Mikro (BPUM) bagi usaha mikro non-penerima Bantuan Tunai Pedagang Kali Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN).

Harga pupuk diperkirakan naik

Menko Ekon, Airlangga Hartarto, dan Menkeu, Sri Mulyani, dalam konferensi pers, usai Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4).
Menko Ekon, Airlangga Hartarto, dan Menkeu, Sri Mulyani, dalam konferensi pers, usai Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (5/4). (dok. Setpres)

Melalui keterangan persnya, Airlangga juga manyampaikan bahwa Presiden meminta para Menteri terkait untuk memperhatikan harga pupuk yang juga melonjak naik–baik yang subsidi maupun nonsubsidi.

“Pupuk yang disubsidi juga mulai dibatasi, urea dan NPK. Kita ketahui urea sekarang harganya mendekati US$1.000. Potash dan KCL Indonesia impor, dan salah satunya kan impornya juga dari Ukraina,” ujarnya.

Subsidi pupuk, harus diberikan secara tepat sasaran untuk mendorong ketersediaan pangan yang cukup. Penggunaan pupuk akan diprioritaskan pada komoditas prioritas, seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, tebu rakyat, dan kakao.

“Para petani bisa menerima pupuk sehingga tentunya harga pupuk tidak membuat kelangkaan pupuk,” katanya.

Alokasi pemanfaatan APBN

Ilustrasi tambang batu bara.
Ilustrasi tambang batu bara. (Pixabay/stafichukanatoly)

Related Topics