Pertamina Mulai Relokasi Truk Tangki dari Lokasi Kecelakaan
Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua tersangka.
Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina Patra Niaga merelokasi truk tangki dari lokasi kecelakaan di Jl Alternatif Transyogi Cibubur. Perusahaan mengklaim proses pemindahan berlangsung dengan aman.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyampaikan bahwa proses pemindahan dilakukan bersama dengan aparat kepolisian melalui serangkaian prosedur pengamanan.
"Sepanjang proses, dilakukan penyemprotan ke mobil tangki sebagai langkah pendinginan untuk memastikan kondisi aman. Selanjutnya dilakukan pergantian bagian kepala truk,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (19/7).
Irto mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawal penanganan di lokasi kecelakaan, termasuk para korban dan investigasi terkait penyebab kecelakaan. Dalam proses tersebut, Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Kepolisian dan Asuransi jasa Raharja.
Diketahui dua orang awak truk tangki dalam kondisi selamat, dan saat ini tengah diamankan di Polsek Jatisampurna, Bekasi.
Direksi Pertamina Patra Niaga kunjungi keluarga korban
Pertamina Patra Niaga berkomitmen untuk bertanggung jawab penuh terhadap seluruh biaya perawatan bagi korban luka, serta pemberian santunan bagi korban jiwa kecelakaan.
“Direksi Pertamina Patra Niaga langsung mengunjungi keluarga korban di RS Polri dan menyampaikan ucapan duka,” kata Irto.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menyatakan, perusahaan berusaha maksimal dalam mengawal penanganan korban.
“Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab penuh. Sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf atas kejadian ini, serta turut berduka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga korban,” dalam keterangan tertulisnya.
Dua tersangka sudah ditetapkan
Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua tersangka dalam peristiwa kecelakaan tersebut. Keduanya merupakan sopir dan kernet truk tangki bahan bakar minyak (BBM), berinisial S dan K.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, mengatakan bahwa pendalaman kasus kecelakaan tetap akan dilakukan, dan dugaan sementara truk tangki mengalami masalah pada rem.
“Terkait penanganan kasusu ini tentunya akan dilakukan penegakkan hukum berkeadilan terhadap sopir yang akibat kelalaian menyebabkan jatuhnya banyak korban,” katanya dalam keterangan pers, Selasa (19/7).