NEWS

PLN Ajak Masyarakat Partisipasi Sediakan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Co-firing PLTU adalah langkah PLN tekan emisi karbon.

PLN Ajak Masyarakat Partisipasi Sediakan Biomassa untuk Co-firing PLTUBahan baku cofiring PLTU PLN. (Doc: PLN)
28 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Perusahaan Listrik Negara (PLN) ajak masyarakat berpartisipasi dalam menekan emisi karbon dengan penggunaan biomassa dengan teknologi co-firing. Cara ini diharapkan bisa menjadi bahan bakar pengganti batu bara pada sejumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) perseroan.

Direktur Utama  PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan bahwa masyarakat bisa terlibat dalam penanaman tanaman biomassa. Bahkan ada yang mengelola sampah rumah tangga untuk dijadikan pelet sebagai bahan bakar co-firing. “Ini merupakan bagian dari ekosistem listrik kerakyatan yang melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” katanya dalam keterangan yang dikutip, Jumat (28/10).

PLN menggunakan lima jenis biomassa, yakni serbuk gergaji, serpihan kayu, cangkang sawit, bonggol jagung, dan bahan bakar jumputan padat. Rencananya, untuk 33 lokasi PLTU, PLN membutuhkan sekitar 383.000 ton biomassa, sebagai bahan baku co-firing.

Langkah jangka pendek PLN

Ilustrasi : PLTU Tembilahan

Menurut Darmawan, teknologi co-firing merupakan langkah PLN dalam jangka pendek untuk mengurangi emisi karbon. Pasalnya, co-firing relatif murah, tidak perlu investasi pembangunan pembangkit baru, dan hanya butuh optimalisasi biaya operasional pembelian biomassa.

“Total emisi karbon yang berhasil ditekan melalui co-firing di 33 PLTU sebesar 391.000 ton karbon dioksida,” ujarnya.

PLN, kata Darmawan, menargetkan 52 lokasi PLTU sudah menerapkan teknologi co-firing pada 2025, dengan total kebutuhan biomassa per tahun mencapai 10,2 juta ton. Sedangkan, untuk target 2022, diperkirakan ada 35 lokasi PLTU yang menerapkan co-firing, dengan estimasi konsumsi biomassa mencapai 450.000 ton per tahun.

Pengolahan biomassa

Ilustrasi bakar sampah.
Ilustrasi bakar sampah. (Pixabay/ualmafruhah)

Related Topics