NEWS

Jokowi Bentuk Holding BUMN Pariwisata Injourney, Ini Tujuannya

Holding akan mengonsolidasikan anak usah BUMN pariwisata.

Jokowi Bentuk Holding BUMN Pariwisata Injourney, Ini TujuannyaPresiden Jokowi meluncurkan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung “Injourney”, Kamis (13/1), di Mandalika, NTB. (Dok. Humas Setkab/Rahmat)
14 January 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden RI Joko Widodo meresmikan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung. Holding ini nantinya akan bertugas mengembangkan pariwisata domestik untuk memenuhi kebutuhan turis domestik dan luar negeri.

Presiden Joko Widodo, menyampaikan bahwa penataan BUMN Pariwisata ini adalah sebuah keharusan. “Karena selama ini saya melihat BUMN dengan anak yang banyak, dengan cucu-cucu yang banyak, bergerak di sektor pariwisata dan pendukungnya yang jumlahnya juga sangat banyak, bergerak dari hulu sampai hilir,” ujarnya, Kamis (13/1) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah.

Holding ini nantinya akan mengonsolidasikan dan mengintegrasi semua anak usaha BUMN yang bergerak di bidang pariwisata dan pendukungnya. Hal ini sangat dibutuhkan oleh sektor pariwisata, mengingat kerasnya ‘pukulan’ pandemi Covid-19 yang masih dirasakan hingga saat ini.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya luncurkan Injourney, Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung pada hari ini di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat,” ucap Presiden saat peluncuran resmi Injourney.

Manfaat perusahaan holding

Jokowi mengatakan, selama ini banyak dari perusahaan BUMN maupun unit bisnis di bawahnya berjalan sendiri-sendiri. Demikian dalam hal pengelolaan manajemen yang kalah jauh dengan perusahaan swasta.

"Padahal asetnya ini bagus-bagus kalau saya lihat, dengan lokasi-lokasi strategis yang premium tapi tidak dikelola dengan manajemen yang baik,” ujar Jokowi.

Presiden optimistis, seluruh pengelolaan pariwisata akan dapat dilakukan secara efisien dan terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan berbagai upaya perbaikan pengelolaan, mulai penataan rute penerbangan, konten promosi, event, atraksi, kuliner, akomodasi sampai ke penjualan retail souvenir dari para pengrajin. 

Perbaikan tata kelola

Dengan potensi pariwisata masih terbuka sangat lebar, terutama di pasar domestik, Jokowi mengatakan diperlukan upaya perbaikan tata kelola.

"Perjalanan domestik ini mencapai 330 juta perjalanan. Ini potensi yang besar sekali, jangan diambil oleh negara lain. Masih jauh sekali dengan wisatawan mancanegara yang hanya 17 juta perjalanan,” tuturnya.

Dengan berada dalam satu perusahaan utama, usaha-usaha di sektor Pariwisata diharapkan akan semakin gesit, lincah, dan profesional. Tata kelola pun akan jadi lebih efisien dan sederhana. Presiden berharap, dengan restrukturisasi ini, tidak akan lagi muncul kerumitan-kerumitan atau permasalahan baru.

Related Topics