NEWS

S-300, Sistem Rudal Buatan Uni Soviet yang Diduga Hantam Polandia

Ukraina dan Rusia sama-sama menggunakan sistem rudal S-300.

S-300, Sistem Rudal Buatan Uni Soviet yang Diduga Hantam PolandiaSistem rudal S-300. (Wikimedia Commons)
18 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Beberapa waktu lalu, Polandia dikejutkan dengan sebuah rudal salah sasaran yang jatuh di desa Przewodow dan menewakan dua orang. Belum ada kepastian tentang siapa yang bisa disalahkan atas peristiwa ini, namun kemungkinan, rudal tersebut berasal dari sistem roket lama S-300 buatan Uni Soviet yang hingga kini digunakan baik oleh Rusia maupun Ukraina.

Menukil Reuters, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan rudal itu kemungkinan digunakan sebagai rudal pertahanan udara Ukraina. Namun, dirinya masih menyatakan bahwa Rusia yang harus bertanggung jawab karena memicu perang yang sudah berlangsung sembilan bulan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan sistem rudal S-300 dan penggunaannya dalam kemiliteran? Fortune Indonesia merangkum informasinya melansir berbagai sumber.

Apa itu S-300?

Ilustrasi rudal S-300.
Ilustrasi rudal S-300. (Wikimedia Commons)

Reuters melaporkan, S-300 adalah keluarga rudal perlindungan udara, yang awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet. Sistem ini pertama kali dioperasikan pada akhir 1970-an setelah satu dekade pengembangan.

Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), terdapat beberapa versi roket S-300, dengan kemampuan teknis dan jangkauan yang berbeda. Kisaran maksimum rudal standar adalah 150 km dengan hulu ledak berbobot 133-143 kg. Baterai S-300 memiliki sedikitnya 4-12 peluncur yang memakai radar tunggal untuk mengidentifikasi target. Sistem ini dikendalikan oleh satu pos komando.

Rudal S-300 digunakan untuk menembak jatuh pesawat, drone, dan rudal jelajah maupun balistik yang masuk wilayah pertahanan. Peluncur S-300 lengkap termasuk radar deteksi yang melacak target yang masuk. Rudal dilengkapi dengan sistem panduan untuk mengunci target secara otomatis, beberapa diantaranya dapat ditembakkan secara bersamaan ke berbagai sasaran.

Berdasarkan entri katalog Rosobornexport, agen ekspor senjata milik negara Rusia, versi terbaru S-300 yang disebut Antey-2500 mulai dioperasikan pada awal 2010-an dengan jangkauan 350 km. Sistem ini memiliki karakteristik taktis dan teknis yang tinggi yang memungkinkan untuk menggunakannya untuk pertahanan udara dari fasilitas administrasi, industri dan militer yang paling penting, kelompok pasukan, infrastruktur pesisir dan pasukan angkatan laut.

Pengguna rudal S-300

Ilustrasi Konflik rusia-ukraina. Shutterstock/Tomasz Makowski

Related Topics