NEWS

7 Strategi OJK Integrasikan Proses Bisnis UMKM dalam Ekosistem Digital

Dari akses KUR di platform digital hingga business matching.

7 Strategi OJK Integrasikan Proses Bisnis UMKM dalam Ekosistem DigitalIlustrasi UMKM. Shuterstock/JUAN HERBERT GIRSANG
21 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan tujuh strategi kebijakan untuk menyatukan proses bisnis UMKM dalam satu ekosistem. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, hal tersebut dimaksudkan agar para UMKM saling terintegrasi secara digital dari hulu sampai ke hilir.

OJK  juga menegaskan  komitmen  dan  dukungan  terhadap program  Digital  Kredit  UMKM  (DigiKU)  agar  UMKM  bisa  memanfaatkan  teknologi sebagai  salah  satu  alternatif  pembiayaan  bagi  UMKM. Program DigiKU diluncurkan pemerintah bersama Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) pada Juli 2020 lalu. 

Wimboh menjelaskan, program DigiKU tidak hanya menguntungkan UMKM, tapi juga memberi kesempatan bagi perbankan untuk memberikan layanan yang sama seperti yang selama ini diberikan perusahaan financial technology atau fintech.

"DigiKu memberikan kesempatan kepada bank, dalam hal ini bank Himbara dalam mempunyai kesempatan yang sama atau equal playing field antara perbankan dengan platform digital yang disediakan bukan oleh sektor keuangan yang sering kita sebut fintech," kata Wimboh dalam webinar “OJK Berdayakan UMKM Melalui Platform Digital”, Sabtu (18/9).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Maritim dan Investasi Odo RM Manuhutu, mengatakan melalui DigiKU, pelaku UMKM yang terdaftar di ekosistem digital dapat mengajukan pinjaman tanpa tatap muka, bunga yang kompetitif dan proses yang singkat. 

Dalam kurun waktu setahun sejak program ini diluncurkan, DigiKU sudah dimanfaatkan sebanyak Rp2,45 triliun oleh pelaku UMKM dari target Rp4,2 triliun sepanjang 2021.

"Melihat respon positif ini, target penyaluran kredit DigiKu ditingkatkan menjadi Rp 19 triliun hingga 2024. Ini menjadi asa bagi pelaku UMKM untuk memanfaatkan kesempatan akses pembiayaan yang aman dan terjamin,” kata Odo.

Berikut paparan lengkap tujuh strategi OJK untuk mengintegrasikan UMKM dalam ekosistem digital.

Pembentukan skema klaster

Pertama, Wimboh menyebutkan, OJK mendorong akses perluasan keuangan melalui pembentukan skema klaster, seperti Kartu Petani Berjaya Lampung hingga KUR Klaster Jaring Malang.

"Kita telah mengidentifikasi ada 186 klaster potensial di seluruh Indonesia, lebih dari 100 jenis usaha UMKM di berbagai sektor ekonomi. Antara lain pertanian, perikanan, peternakan, dan juga mining, yang merupakan sektor sasaran untuk KUR khusus," paparnya.

Mengembangkan bank wakaf mikro

Kedua, mengembangkan bank wakaf mikro yang berbasis digital untuk mendukung pembiayaan UMKM disertai dengan pendampingan. Wimboh menyampaikan, per September 2021 telah berdiri 61 bank wakaf mikro yang telah dirasakan manfaatnya oleh 47,6 ribu nasabah.

"Dengan jumlah pembiayaan yang telah disalurkan mencapai Rp72 miliar. Ini masih kecil, tapi ini terus berkembang secara gradual ke seluruh Indonesia," ujar Wimboh.

Related Topics