NEWS

BEI: Saham Perusahaan yang Menerapkan ESG Lebih Diminati Investor

ESG menjadi salah satu faktor penentu keputusan investasi

BEI: Saham Perusahaan yang Menerapkan ESG Lebih Diminati InvestorANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

by Desy Yuliastuti

10 November 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi, mengatakan pentingnya perusahaan untuk menerapkan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tanggung jawab sosial, dan tata kelola yang baik atau dikenal dengan environmental, social, and governance (ESG). Hal itu diperlukan dalam menjawab tantangan global.

“Semakin tumbuh kesadaran dalam melakukan alokasi investasi, kemudian juga mengucurkan dana dalam bentuk pinjaman dari para investor, di mana mereka semakin menjadikan penerapan ESG yang baik sebagai salah satu kriteria utama dalam menempatkan portofolio atau mengucurkan dana pinjamannya kepada pelaku usaha," kata Hasan dalam webinar Pentingnya Penerapan ESG dalam Menjawab Tantangan Global, dikutip Rabu (10/11).

Dia melanjutkan, aspek lingkungan (environment) menjadi yang terpenting saat ini. “Semua negara tanpa kecuali, sudah menyadari pentingnya selalu menerapkan kegiatan usaha ramah lingkungan karena dunia menghadapi ancaman nyata perubahan iklim,” katanya.

Konsep investasi berkelanjutan harus dikedepankan

Ilustrasi ekonomi hijau/Pixabay

Konsep investasi berkelanjutan, kata Hasan, diharapkan hadir dan dikedepankan agar pelaku usaha tidak hanya semata-mata mengejar keuntungan semata. Akan tetapi, terus memperhatikan segi kebermanfaatan usaha mereka, baik untuk lingkungan, masyarakat, sosial maupun good corporate governance dan pemerintahan.

“Nyatanya ini bisa membuat nilai perusahaan menjadi lebih baik, mendapatkan keuntungan, dan juga kinerja bisnis operasional dan keuangannya secara jangka panjang akan lebih baik. Tentu ini menjadi salah satu dorongan bagi perusahaan menerapkan ESG,” ujarnya.

Dari dana kelolaan dunia yang tergabung dalam Principles for Responsible Investment (PRI), Hasan mengungkapkan jumlahnya juga terus mengalami kenaikan. Hingga akhir 2020 tercatat sudah mencapai US$100 triliun dari sebelumnya di 2015 sebesar US$59 triliun. Jumlah pengelola dana yang bergabung juga semakin meningkat, bahkan anggotanya saat ini sudah lebih dari 3.000.

Dana-dana kelolaan global ini yang tergabung dalam PRI memang sudah menjadikan kriteria praktik penerapan ESG dalam menempatkan dananya ke berbagai aset yang ditawarkan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tentu tuntutan ini akan menjadi perhatian bagi kita semua, terutama perusahaan tercatat di BEI. 

“Di sisi lain, 85 persen dari pengelola dana ini juga sudah menjadikan ESG sebagai faktor dalam kriteria penempatan dana,” ujar Hasan.

Peningkatan investasi berkelanjutan di pasar modal Indonesia

Bursa Efek Indonesia. (Wikimedia Commons)

Related Topics