NEWS

CEO FTX Jadi Orang Kaya Termuda Versi Forbes

Kekayaan Sam Bankman Fried tembus Rp319 triliun rupiah.

CEO FTX Jadi Orang Kaya Termuda Versi ForbesSam Bankman Fried/Dok. Binance Blockchain Event
15 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Forbes merilis 400 orang Amerika terkaya, di antara nama yang dipublikasikan ada Sam Bankman Fried. CEO FTX ini berhasil berada di posisi 32 dan merupakan orang termuda yang masuk ke daftar Forbes tersebut.

Pemuda berusia 29 tahun ini diketahui telah mengumpulkan kekayaan US$ 22,5 miliar atau setara dengan Rp319 triliun. Hasil tersebut berkat pertumbuhan pesat FTX, pertukaran cryptocurrency yang ia dirikan dua tahun lalu, dan investasi kriptonya sendiri.

Bankman-Fried berniat menghasilkan uang sebanyak mungkin, sehingga dia dapat memberikan sebanyak mungkin di tempat yang paling dibutuhkan. Namanya kini turut disandingkan oleh Mark Zuckerberg pemilik Facebook salah satu orang dengan usia muda dengan kekayaan fantastis.  

“Tujuan saya adalah untuk memiliki dampak,” kata Sam Bankman Fried mengenai tujuannya mendirikan FTX dan mengenalkan crypto, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (15/10).

Cerdas dan menuai banyak pujian

Usaha yang dilakukan pria lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini pun berhasil menuai pujian. Salah satunya dari Kevin O’Leary yang mengatakan jika Sam Bankman Fried adalah sebuah fenomena.

“Dia telah mencapai banyak hal sejauh ini, dan dia memiliki rasa hormat dari banyak investor, saya salah satunya,” katanya.

Sam Bankman Fried terbilang cerdas, hanya tiga tahun bergabung di industri kripto, Sam Bankman Fried berhasil meraih kekayaan hingga US$ 10 miliar atau sekitar Rp144 triliun. 

Tidak hanya itu, dia juga masuk ke dalam daftar Forbes 2021 "30 Under 30" dalam kategori keuangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dirinya mampu mendobrak gelombang di luar industri kripto.

Kekayaan Bankam Fried mayoritas berasal dari pertukaran cryptocurrency miliknya, FTX, yang memungkinkan pedagang untuk membeli dan menjual aset digital seperti bitcoin dan Ethereum. 

FTX juga melayani pedagang derivatif canggih yang ingin membeli aset seperti opsi bitcoin dan memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan token saham.

Bursa tersebut berhasil mengumpulkan US$ 900 juta dari Coinbase Ventures dan SoftBank pada bulan Juli dengan penilaian US$ 18 miliar. Secara terpisah, perusahaan perdagangannya, Alameda Research, membukukan laba US$1 miliar tahun lalu.

FTX alami pertumbuhan mengesankan

pun telah menggunakan dana investor untuk FTX senilai $900 juta FTX untuk berbagai kegiatan, seperti  mencari akuisisi yang akan memperluas basis penggunanya atau memberinya lisensi untuk beroperasi di yurisdiksi utama.

Pada bulan Agustus, FTX mengumumkan bahwa mereka akan mengakuisisi LedgerX, bursa berbasis di New York yang telah memenangkan izin dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS untuk menjual derivatif kripto.

Itu berarti FTX akan segera menjadi pertukaran crypto besar pertama yang menawarkan produk turunan di Amerika, di depan Binance, Coinbase, dan Kraken.

“Mereka bergerak sangat cepat untuk memotong kesepakatan itu,” kata Christopher Giancarlo, mantan ketua CFTC.

Sementara itu FTX terus mengalami pertumbuhan signifikan, volume perdagangan derivatif harian rata-rata US$ 11,5 miliar menjadikannya pertukaran derivatif terbesar keempat, hanya di belakang Bybit (US$ 12,5 miliar), OKEx (US$ 15,5 miliar) dan Binance (US$ 61,5 miliar).

Related Topics