NEWS

Manisnya Omzet Dalgona “Squid Game” di Korea Selatan

Penjual kewalahan sampai tak bisa pulang.

Manisnya Omzet Dalgona “Squid Game” di Korea SelatanDalgona Squid Game.Shutterstock/chaechaebyv
05 October 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dalgona, gula-gula asal Korea Selatan, menjadi buah bibir setelah ditampilkan sebagai salah satu tantangan maut dalam serial "Squid Game" di Netflix. Serial ini menjadi viral karena menggambarkan permainan masa kecil dengan konsekuensi yang mematikan.

Salah satu tantangannya, kontestan harus mengukir simbol yang telah tercetak dalam dalgona. Namun, peserta ditantang mengukir dengan sempurna dan tidak boleh memecahkan seluruh bagian.

Dalgona biasanya dijual dengan berbagai bentuk tetapi di "Squid Game" hanya menampilkan empat bentuk, yakni segitiga, lingkaran, bintang, dan payung. Jika pemain memecahkan bagian yang harus diukir maka akan berisiko ditembak oleh pasukan bertopeng.

Tingginya rating serial besutan penulis naskah sekaligus sutradara, Hwang Dong Hyuk, ini ternyata juga berimbas pada kenaikan omzet penjual dalgona di negara asalnya. Pasalnya, pembeli rela mengantre berjam-jam dan membuat penjual kewalahan.

Antrean pembeli mengular

Dilansir dari Reuters pada Senin, (4/10) larisnya gula-gula dalgona diakui An Yong-hui. Pria berusia 37 tahun itu delapan tahun terakhir membuat dalgona di distrik universitas ibu kota Seoul.

Ia dan rekan kerjanya menggunakan 15 kilogram gula untuk membuat 700 permen yang ditampilkan pada episode ketiga "Squid Game". Karena popularitas serial terus melonjak—sejak pemutaran perdana bulan lalu—An bahkan belum bisa pulang selama seminggu.

Hal itu dilakukan demi memenuhi permintaan dari penggemar Squid Game yang mulai mengantre di luar dapur jalanan seluas 2 meter persegi pada jam 11 pagi. Kini dia menjual lebih dari 500 dalgona sehari sebelum pertunjukan perdana.

Satu potong gula-gula dalgona dijual sekitar 2.000 won atau sekitar Rp24.000. Namun, pembeli bisa mendapatkan kesepakatan beli satu gratis satu jika tidak memecahkan yang pertama.

"Kami berpikir kami harus menempatkan senapan di sini juga," kata An sambil terkekeh merujuk pada adegan film "Squid Game".

Dalam serial tersebut, para peserta ‘ditantang’ bersaing untuk mendapatkan hadiah sebesar 45,6 miliar won atau sekitar Rp550,3 miliar dalam sebuah kompetisi berbentuk permainan masa kecil.

Pilihan permainan masa kecil sutradara Hwang Dong-hyuk disengaja untuk membuat pertunjukan lebih cocok dengan penonton.

Makin viral berkat media sosial

Untuk warga Korea Selatan, penjual dalgona adalah fitur lazim di depan sekolah hingga awal 2000-an. Namun, trennya mereda sejak saat itu. Menurut An, permen itu bahkan lebih tua.

"Saya telah mendengar begitu banyak tentang tantangan dalgona dari ayah dan nenek saya dan saya selalu penasaran untuk mencobanya," kata Lee You-hee, seorang mahasiswa baru di Seoul.

"Ini adalah pertama kalinya saya mencoba dan terkejut melihat betapa mudahnya itu rusak," katanya, setelah gagal dalam tantangan sambil berdiri di dekat stand An.

Sejalan dengan ledakan viral acara tersebut, penonton internasional mengunggah upaya mereka untuk membuat dalgona dan melewati tantangan di platform berbagi video TikTok dan media sosial lainnya.

Bahkan pasar e-commerce seperti Amazon, eBay, dan Coupang menjual peralatan dan perlengkapan memasak dalgona seharga US$29,99.

Di Singapura, Brown Butter Cafe adalah bisnis terbaru yang memanfaatkan sensasi "Squid Game" dan drama tantangan dalgona.

Duduk dengan alis berkerut dan konsentrasi yang intens, penggemar "Squid Game", Wang Chen, 32, tidak berhasil mengambil permen dalgonanya yang lembut.

Kegagalannya pada hari Jumat akan berarti kematian di "Squid Game". Tetapi di Brown Butter Cafe, itu berarti kehilangan hadiah.

"Saya hampir berhasil ... jika Anda begitu ketat seperti di acara TV yang sebenarnya, maka saya akan pergi," kata Wang.

Wang melihat upaya teman Zhang Qi.

"Ini bencana. Dia mungkin sudah mati pada menit pertama," katanya.

Related Topics