NEWS

Ini Tiga Profil BUMN yang Dibubarkan Erick Thohir

Empat perusahaan BUMN lain kelak dibubarkan juga.

Ini Tiga Profil BUMN yang Dibubarkan Erick ThohirMenteri BUMN Erick Thohir (tengah) didampingi Direktur Utama Danareksa Arisudono Soerono (kiri) dan Direktur Utama PPA Yadi Jaya Ruchandi (kanan) menyampaikan konferensi pers pembubaran tiga BUMN di Kementerian BUMN, Jakarta. (Dok. Kementerian BUMN)
by
18 March 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Tiga BUMN yang dibubarkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir adalah PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Industri Sandang Nusantara (Persero). Nantinya, empat perusahaan pelat merah bakal menyusul. 

“Kita tak boleh menjadi pemimpin yang zalim," dan hendaknya menyelesaikan masalah secara baik, kata Erick saat konferensi pers secara daring, Kamis (7/3). "Toh jelas perusahaan ini sudah tidak beroperasi,” kata Erick saat konferensi pers secara daring, Kamis (17/3).

Empat BUMN lainnya yang mengantre untuk dibubarkan adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero).

Menurutnya, Kraft Aceh sudah berhenti beroperasi sejak 2008, Iglas sejak 2015, dan Industri Sandang Nusantara sejak 2018. Pembubaran ketiganya masih menunggu peraturan pemerintah (PP). Direncanakan beleid tersebut akan terbit pada Juni 2022. Berikut profil tiga BUMN yang dibubarkan oleh Erick Thohir:

1. PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas

Dilansir dari berbagai sumber, PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas didirikan pada 29 Oktober 1956 dan beroperasi pertama kali pada 1959.

Iglas mampu memproduksi berbagai jenis botol dengan total kapasitas 340 ton per hari atau 78.205 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan industri bir, minuman ringan, farmasi, makanan, dan kosmetika.

Kendati PT Iglas saat ini telah dibubarkan, perusahaan BUMN ini juga pernah mengalami masa kejayaan dan merajai pangsa pasar kemasan berbasis botol kaca. Banyak perusahaan di Tanah Air yang mempercayakan pembuatan kemasannya kepada perusahaan ini, termasuk Coca-Cola. Bahkan hampir separuh pabrik PT Iglas dikerahkan untuk memproduksi kemasan minuman asal Amerika Serikat tersebut.

Namun, Coca-Cola perlahan mengurangi pemesanan botol pada PT Iglas lantaran mulai beralih menggunakan kemasan plastik.
 

2. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

PT Kertas Kraft Aceh (Persero) didirikan dalam rangka swasembada pengadaan kertas kantong semen di dalam negeri, dan di sisi lain ikut serta dalam menunjang peningkatan ekspor non-migas.

Pabriknya memiliki kapasitas terpasang 135.000 ton per tahun, dan dibangun di daerah zona industri Lhokseumawe, Aceh Utara. Mereka memanfaatkan potensi kekayaan alam yang ada di daerah Aceh antara lain kayu dari Pinus merkusii sebagai bahan baku dan gas alam sebagai bahan bakar.

Keberadaan industri kertas di Aceh diharapkan dapat memacu peningkatan perekonomian daerah tersebut.

Sejak 2008 produsen pembungkus semen dari Aceh ini terpaksa berhenti beroperasi karena kesulitan mendapat bahan baku dan gas.

Ternyata Presiden Joko Widodo atau Jokowi pernah bekerja di sana selama dua tahun tak lama setelah lulus dari Universitas Gadjah Mada. Saat itu, Jokowi ditempatkan di area hutan Pinus merkusii, Aceh Tengah. 

Related Topics