NEWS

ADB Bakal Beri Indonesia Pinjaman Berbasis Kebijakan US$500 juta

Dana tersebut untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia.

ADB Bakal Beri Indonesia Pinjaman Berbasis Kebijakan US$500 jutaIlustrasi Utang/William Poter
by
22 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asian Development Bank (ADB) setuju untuk memberikan pinjaman berbasis kebijakan kepada Indonesia sebesar US$500 juta atau lebih dari Rp7 triliun. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk ikut membantu Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menaikkan produktivitas tenaga kerja, serta melakukan reformasi di bidang pendidikan, pengembangan keterampilan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

“Program baru ini akan membantu meningkatkan pembangunan sumber daya manusia, yang merupakan inti dari strategi pemerintah Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dalam jangka panjang,” kata Direktur ADB bidang Pembangunan Manusia dan Sosial bagi Asia Tenggara, Ayako Inagaki, dalam keterangan resmi, Senin (22/11).

Pandemi COVID-19 telah berdampak negatif terhadap proses belajar-mengajar. Penutupan sekolah berkepanjangan sanggup memberikan dampak jangka panjang bagi anak-anak. Di sisi kesehatan manusia, pandemi pun menyebabkan buruknya tingkat imunisasi bagi balita. Pasalnya, perawatan kesehatan non-COVID menjadi lebih sulit diakses.

Pandemi berdampak pada kualitas SDM

Terkait dengan ketenagakerjaan, krisis kesehatan global ini menekan permintaan dan memperlambat penciptaan lapangan kerja. Sehingga, hal itu bisa berujung kepada pengangguran jangka panjang dan mengikis keterampilan serta kualitas SDM, terutama di kalangan kaum muda.

Lebih jauh, Inagaki menyebutkan program ini bertujuan mendukung reformasi penting yang membantu pemerintah mencapai berbagai target kesehatan dan pendidikan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, meningkatkan pendidikan dan pelatihan keterampilan dan mendorong lapangan kerja bagi kaum muda. "Termasuk lulusan universitas, memperluas jaring pengaman sosial; serta mengurangi stunting pada anak-anak," kata Inagaki.

Pinjaman baru ini membidik subprogram pertama dari tiga subprogram untuk meningkatkan produktivitas melalui program pembangunan modal manusia. Program ini menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan.

Dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, program ini bertujuan membantu menaikkan indeks sumber daya manusia Indonesia menjadi 59 persen pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global. Adanya angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga turut memajukan pembangunan sektor swasta.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu diakselerasi

Indonesia memerlukan tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan setidaknya 7 persen (yoy) agar bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia hingga kuartal III-2021 mencapai 3,51 persen.

Angkatan kerja yang terampil sangat penting bagi transisi Indonesia menuju manufaktur teknologi tinggi dan ekspor bernilai tambah lebih tinggi. Untuk itu, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pembangunan sumber daya manusia. Indeks modal manusia Indonesia naik menjadi 54 persen pada 2020 dari sebelumnya 50 persen pada 2010.

Di samping itu, rata-rata anak Indonesia saat ini telah dapat menyelesaikan 12,3 tahun sekolah pada usia 18. Namun, hasil pembelajaran yang lemah menjadikan kaum muda tidak siap memasuki pasar tenaga kerja.

Related Topics